Diposkan pada Tak Berkategori

1 Choice

1-choice-kyu-side

 

[1 Choice] Special Kyuhyun Side

Cast

  • Cho Kyuhyun
  • Seo Joohyun
  • Choi Sooyoung
  • etc

Genre

General, Royal life, Drama’s.

Length

[-]

© Vibra S.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

Pagi. selalu waktu yang indah untuk menikmati pemandangan dari atas istana megah Cho. Dan itulah yang dilakukan Cho Kyuhyun saat ini. Menikmati pagi bersama pengawal setianya, Shim Changmin. Dia memejamkan mata berusaha mengingat-ingat masa kanak-kanak yang menyenangkan tentunya. Perlahan namun pasti senyuman telah terbit dari bibir Kyuhyun yang beberapa hari ini nampak murung. “Anda baik-baik saja pangeran?” tanya Changmin yang saat ini memandangi Kyuhyun dengan heran.

“Aku baik-baik saja Changmin-ssi.” “Tadi aku tengah mengenang masa lalu dengan gadis pujaanku.” Penjelasan Kyuhyun sudah cukup atas kelakuan Kyuhyun tadi.

“Apakah pangeran sangat menyukai gadis tersebut?” tanya Changmin memastikan. Dia tak ingin pangerannya mengambil langkah yang gegabah dalam menjalani kehidupannya.

Kyuhyun hanya tertawa dengan penuturan Changmin barusan. Sebenarnya pertanyaan itu tak memerlukan jawaban. Sudah jelas sekali bahwa Kyuhyun benar-benar menyukai gadisnya. “Namun semua itu hanya siaa-sia Changmin-ssi. Sebentar lagi aku akan menikah dengan gadis yang tidak aku kenal. Maka aku harus mengenyahkan bayangan gadisku dalam hidupku. Bukankah itu permintaan raja” ucap Kyuhyun yang saat ini melihat wajah keheranan dari pengawal setianya. “Kau tak usah heran cepat atau lambat aku pasti akan mudah beradaptasi dengan semuanya.” Kyuhyun memandang lurus keramaian di bawah sana, tempat rakyatnya tengah bersiap-siap bekerja.

Saat tengah menikmati pagi, Kyuhyun diganggu dengan ketukan dari arah pintu. Dengan perlahan Changmin berjalan menuju pintu tersebut dan membukakan pintu. “Maaf mengganggu pangeran.”

“Ya. Ada apa dayang Han?” tanya Kyuhyun penasaran sebab tak biasanya dia diganggu saat tengah menikmati pagi.

“Anda kedatangan tamu dari seberang”

“Baiklah sebentar lagi aku akan menemuinya.”

“Permisi.” Kemudian dayang itu hilang di balik pintu yang tengan dipegang Changmin.

“Kira-kira siapa tamu yang datang di pagi-pagi buta seperti ini” desau Kyuhyun pada angin yang menerpa wajahnya. Dengan langkah yang mantap diiringi Changmin, Kyuhyun melangkah menuju tempat dimana tamunya berada.

Setibanya di taman Kyuhyun di kejutkan dengan tamu yang tengah menunggunya. Di taman itu tampaklah sesosok gadis yang mungkin dikenalinya. Dihitungan kesepuluh gadis itu membalikkan tubuh. Gadis itu tersenyum tatkala menatap wajah Kyuhyun.” Selamat pagi Pangeran Kyuhyun” sapa gadis itu saat dia tengah berada di radius 1 meter didekat Kyuhyun. Dengan pipi yang memerah gadis itu berusaha menutupi rasa malunya.

“Pagi” jawab Kyuhyun dengan lirih. Dia hampir tak mempercayainya. Gadisnya telah datang. Seo Joohyun telah datang menemuinya.

“Aku sangai menyukai tempat ini.” Seohyun terus mengoceh saat dia melewati taman teratai. Di sana terhampar puluhan teratai yang tengah bermekaran. “Bunganya bagus.” Seohyun menunjuk salah satu bunga yang terletak tak jauh dari jangkauannya.

“Iya.” Kyuhyun hanya menjawab seadanya. Dia benar-benar tak menyangka bahwa Seohyun akan berkunjung. Banyak sekali pertanyaan yang ingin Kyuhyun tanyakan namun dia urung menanyakannya biarlah Seohyun yang menjelaskannya.

“Kedatanganku kemari ingin mengucapkan selamat atas rencara pernikahanmu pangeran.” Ucapan Seohyun berhasil mengiris sebagian hati Kyuhyun. Kyuhyun hanya tersenyum hambar mendengar ucapan selamat dari Seohyun.

“Aku belum menikah Putri Seo. Itu masih rencana. Mungkin saja pernikahan itu berjalan ataupun tidak pernah terjadi.” Kyuhyun berusaha menghibur diri dengan beberapa kemungkinan yang mungkin saja terjadi.

“Benarkah? Apakah ada kemungkinan pernikahan itu tidak terjadi?” tanya Seohyun menantang.

Kyuhyun terkesiap dengan pertanyaan Seohyun. Meski demikian akhirnya dia berusaha mengontrol diri.

“Tentu saja aku bercanda. Persiapan sudah matang tinggal tunggu waktu yang baik.” Kyuhyun tertawa garing.

Dengan wajah yang sedikit kecewa Seohyun mencoba tersenyum. Dia tahu kemungkinan Kyuhyun menggagalkan pernikahannya memang mustahil tapi kemungkinan membuat Kyuhyun jatuh tunduk padanya sangatlah besar. Bukankah dia tahu bahwa hanya dirinya satu-satunya gadis yang dicintainya?

“Senang bisa mengunjungimu pangeran. Semoga dilain kesempatan kita bisa bertemu.” Ucap Seohyun tatkala dia undur diri dari kerajaan Cho.

“Nde. Terima kasih Putri, Anda telah berkenan kemari.”

@@@

“Tadi itu siapa pangeran?” Changmin benar-benar penasaran dengan sesosok gadis yang baru saja mengunjungi Kyuhyun.

“Dia.. temanku” Kyuhyun tak ingin bilang bahwa dia adalah gadisnya. Bukankah sebentar lagi dia hanya akan menjadi bagian di masa lalunya.

Changmin hanya mengangguk saat mendengar penuturan Kyuhyun. Dia sudah paham siapa gadis tadi bagi Kyuhyun. “Tuan sudah saatnya sarapan” ucap seorang dayang yang tengah berdiri di luar kamar Kyuhyun.

“Nde.” Kyuhyun mulai melangkah meninggalkan kamarnya. Saat kepergian Seohyun tadi tiba-tiba Kyuhyun ingin merenung di kamarnya.

Ssesampainya di meja makan Kyuhyun menjadat tatapan mengintimidasi dari sang ayah. “Siapa tadi tamumu pangeran?” tanya raja Cho penuh penekanan.

“Temanku saat sekolah raja.” Kyuhyun hanya menjawab seadanya. Bukankah benar Seohyun adalah teman saat dia masih bersekolah di Sungkyungkwan.

“Ohh. Baiklah mari makan” ucap sang raja saat dia telah mendengar penjelasan dari sang putra.

Hanya suara dentingan sendok, sumpit dan garpu yang menemani sarapan di ruangan besar kerajaan Cho. Setelah selesai sarapan ratu Cho memilih menyibukkan menenun di salah satu bangsal di kerajaan Cho. Sementara itu raja Cho dan pangeran Kyuhyun lebih memilih mengobrol di ruangan raja Cho.

“Aku berharap dengan kedatangan temanmu tidak akan merubah apapun pangeran.” Raja Cho menatap mata putranya penuh harap.

Kyuhyun hanya tersenyum mendapat pandangan itu. “Semua akan berjalan lancar raja. Tenang saja satu bulan lagi pernikahan itu akan terlaksana di sini.” Senyuman Kyuhyun berhasil membuat raja Cho sedikit lega.

“Aku percaya padamu pangeran”

Setelah pertemuan dengan raja Cho, Kyuhyun memilih pergi ke padang ilalang. Menikmati pemandangan di sana sekaligus belajar memanah bersama Changmin tentunya.

“Pemandangan di sini tetap indah Changmin-ssi. Aku berharap kelak akan membawa permaisuriku ke sini.” Suara Kyuhyun bagaikan kicauan burung di hutan rimba, indah dan menyejukkan.

“Nde. Aku berharap bisa menemani kalian dan sekaligus menjaga putra-putri Anda.” Changmin berusaha berguarau dengan Kyuhyun.

Dari padang ilalang ini Kyuhyun bisa melihat kerajaannya yang letaknya kiloan meter disamping itu dia bisa melihat indahnya air terjun yang hanya terletak ratusan meter.

“Changming-ssi maukah kau mendengar satu keinginanku?” Changmin tampak bingung dengan ucapan pangerannya saat ini. Namun dia pada akhirnya mengangguk. “Berjanjilah apapun yang terjadi kau akan menjaga permaisuriku esok-lusa mungkin aku akan berubah menjadi seseorang yang tak kau kenali. Janji!”

Meski tidak mengetahui arah pembicaraan Kyuhyun, akhirnya Changmin hanya tersenyum. “Nde, aku berjanji pangeran. Dalam keadaan apapun aku akan menjaga permaisurimu.”

Dan janji yang diucapkan Changmin laksana mantera yang akan mengubah segalanya. Kesetiaan itu benar-benar ada. Meski harus dibayar mahal dengan nyawa.

 

Diposkan pada Tak Berkategori

Pure Love

pl

Pure Love

Cast

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun
  • etc

Genre

General

Length

One Shoot

© Vibra S.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

Gadis bernama Choi Sooyoung kini tengah mengembangkan senyumannya saat tiba di stasiun Seoul. “Akhirnya aku datang oppa” gumam Sooyoung.

“Soo….” Teriak salah seorang pengunjung stasiun yang kini menghampiri Sooyoung. “Bogoshippo”

“Nado. Naega. Kau sendirian Yul?” tanya Sooyoung setelah melepaskan pelukan dari gadis bernama Yuri.

“Nde. Yunho oppa sedang ada di toko. Cha ayo kita ke rumah” Yuri membimbing Sooyoung untuk meninggalkan stasiun.

Di tengah perjalanan Yuri banyak bertanya soal bagaimana perjalanan sahabatnya itu. “Akhirnya kau ke sini juga Sooyoungie. Aku berpikir kau akan tetap di Busan mengajar anak-anak di sana.” Memang benar jika Sooyoung menjadi pengajar di salah satu sekolah dasar di Busan dan itulah salah satu alasan mengapa dia berat meninggalkan Busan.

“Sekarang aku sudah tidak menjadi pengajar Yuri-ah. Aku ingin mencari pengalam baru di kota” tutur Sooyoung. Sebenarnya alasan utama adalah dia ingin menemui seseorang.

“Cha ayo keluar” ucap Yuri tatkala mereka sampai di salah satu bangunan yang Sooyoung yakini sebagai tempat tinggal Yuri. Sesampainya di depan pintu rumah itu Yuri perlahan membuka pintunya. “Silahkan masuk Youngie anggap saja rumah sendiri.”

“Kau tinggal sendiri Yuri-ah?” tanya Sooyoung saat melihat hanya ada 2 sandal rumahan di rumah tersebut.

“Nde, ayah dan ibuku sudah meninggal 5 tahun lalu dan Yunho oppa sudah tinggal bersama istrinya. Tapi… itu dulu sekarang kan ada kau. Hehe”

“Nde. Aku akan tinggal di sini bersama sahabatku Kwon Yuri.”

Siang itu hanya obrolan-obrolan ringan yang menemani Sooyoung dan Yuri. Sampai tiba waktu sore, waktu Yuri bergiliran untuk menjaga toko bunganya.

“Kau mau ikut Soo?” tanya Yuri saat dia melihat Sooyoung hanya memandanginya.

“Eum..” Sooyoung lalu berinisiatif mengambil helm di garasi dan berjalan menuju Yuri yang sudah bersiap di motornya. “Cha aku sudah siap”

Yuri akhirnya menghidupkan motornya dan melaju menuju toko bunganya yang terletak lumayan jauh dari rumahnya. “Pegangan yang erat Soo akua akan ngebut” ucap Yuri saat di jalan..

“Nde”

@@@

Sesampainya di toko milik keluarga Yuri, Sooyoung disuguhi pemandangan yang sangat menakjubkan. “Waw aku tak menyangka keluargamu sangat kaya Yuri-ah” ucap Sooyoung saat dia melihat berbagai macam bunga yang sangat banyak.

“Kau jangan berlebihan Soo. Ayo sepertinya Yunho oppa sudah menunggu terlalu lama.” Sooyoung hanya menuruti Yuri.

“Aigoo. Bocah nakal kenapa kau baru datang eoh?” ucap Yunho dengan nada kesalnya. Namun kekesalannya memudar tatkala dia melihat sesosok yang cukup familiar baginya. “Choi Sooyoung?” ucap Yunho dengan segala keterkejutannya.

“Nde. Annyeong oppa. Mianhae karena keasyikan ngobrol Yuri lupa untuk kemari. Hehe”

“Aaa. Tidak apa-apa. Ayo silahkan melihat-lihat toko ini”

Kemudian Yunho, Yuri dan Sooyoung mengitari setiap inchi bagian dari toko yang bernama “Garden Flowers”. “Oppa bolehkah aku bekerja di sini?” tanya Sooyoung saat mereka berada di kafe seberang toko.

“Tentu saja boleh. Kau sudah ku anggap adik sendiri Sooyoungie”

“Gomawo oppa”

Di lain tempat tampak seorang pria yang merupakan CEO perusahann Cho Ltd tengah tersenyum bahagia. “Akhirnya kau datang chagia” ucap Kyuhyun sambil memandangi foto kekasihnya. Cho Kyuhyun sudah 2 tahun berpisah dengan kekasihnya yang menuntut ilmu di negeri Paman Sam dan hari ini adalah jadwal kepulangan kekasihnya setelah dia lulus dari Harvard University.

Di bandara Inceheon tepatnya dari arah pintu kedatangan berjalanlah sesosok gadis yang sangat cantik menggunakan mantel coklatnya. Dari penampilannya jelas sekali gadis ini adalah gadis yang sangat modis. “Paman kau menunggu lama? Tanya gadis tersebut pada Oh Jungyeon yang menunggunya dari beberapa menit yang lalu.

“Ani, nona. Mari tuan sudah menunggu di apartemen anda.” Oh Jungyeon bersama gadis cantik kemudian berjalan menuju mobil.

Tak ada percakapan selama perjalanan. Gadis cantik itu hanya berusaha menikmati pemandangan kota dikala malam hari. Sepertinya sudah seabad dia tidak pulang. Banyak sekali perubahan pada kota yang menjadi saksi kelahirannya. “Apa dia sudah sangat merindukanku paman? Tanya gadis itu pada Oh Jungyeon yang kini menatapnya dari kaca spion dengan kernyitan. Namun kemudian air muka Oh Jungyeon berubah menjadi tersenyum, senyum yang tak bisa dia tahan.

“Nde, tuan sangat merindukanmu nona. Sampai-sampai tadi pagi dia selalu mengingatkanku untuk tidak lupa menjemputmu.”

“Haha. Dia memang namja yang romantis. Benar ‘kan paman?”

“Nde”

Sesampainya di apartemennya gadis cantik bernama Im Yoona itu menyuruh Paman Oh mengantarnya cukup di depen lift saja. “Sampai di sini saja paman. Annyeong”

“Annyeong”

Tak lama Yoona menyentuh angka 5 untuk membawanya ke kamar di apartemennya. Di dalam lift dia hanya tersenyum-senyum membanyangkan bagaimana wajah Kyuhyun.

“TING”

Dengan langkah anggun Yoona mulai berjalan menuju kamarnya. Ditekanlah beberapa angka untuk membuka pintu apartemennya. Selang beberapa detik terbukalahpintu apartemennya.

“Aku merindukanmu sayang” sapa Kyuhyun yang langsung memeluk kekasihnya.

“Nado”. “Uhukuhuk. Oppa jangan terlalu kencang kau seperti akan mencekikku”

Setelah mendengar ucapan kekasihnya Kyuhyun mulai melonggarkan pelukannya. “Mian, aku terlalu bahagia chagia.” Kyuhyun dan Yoona kemudia berjalaan menuju sofa peach yang terletak di apartemen Yoona. “Bagaimana perjalananmu?” tanya Kyuhyun yang kini memandangi kekasihnya dengan intens.

“Sangat menyenangkan oppa.”

“Kau pasti sangat lelah. Cha tidurlah”

“Anni, aku masih ingin menatap wajahmu oppa” rajuk Yoona yang kini menunjukkan aegyonya.

“Tenanglah aku akan tetap di sini sampai kau tidur. Eotte?”

“Nde. Kau begitu aku akan istirahat.”

@@@

Pagi ini Sooyoung memasak kimbab untuk dirinya dan juga Yuri. “Yuri-ah sarapan sudah siap” teriak Sooyoung dari arah meja makan.

“Nde. Sebentar lagi aku akan sarapan.” Teriak Yuri dari arah kamarnya. Tak lama kemudian dia muncul masih menggunakan piama tidurnya namun wajahnya sudah lebih segar karena dia sudah mencuci mukanya. “Ini benar-benar enak Sooyoungie” komentar Yuri saat dia mengunyah kimbab yang begitu menggiurkan.

“Gomawo. Hati-hati makannya nanti kau bisa tersedak.” Yuri hanya menggangguk sebagai jawaban dari perintah Sooyoung. Setelah selesai sarapan Sooyoung dan Yuri sama-sama mencuci piring dan mulai mengobrol ringan. “Yuri-ah nanti kita berangkat ke toko jam berapa?”

“Sekitar jam 9 Sooyoungie sebab pada jam-jam segitu pelanggan kita mulai berdatangan.”

“Aku sudah tak tak sabar untuk bekerja Yul”

“Nde aku juga tak sabar bekerja dengan sahabatku yang satu ini” Yuri memeluk Sooyoung dengan erat. Sudah lama sekali Yuri tak memeluk sahabatnya itu sejak dia pendah ke Seoul.

“Mari kita bersiap-siap”

“Nde”

Sooyoung terus membayangkan bagaimana nanti saat ia mulai bekerja.

Sesampainya di toko bunga milik keluarga Yuri, Sooyoung dan Yuri disuguhi pemandangan yang tentusaja membuat semua orang iri. “Lihatlah mereka begitu serasi” ucap salah seorang pengunjung yang berada tak jauh dari dua sejoli yang menjadi bahan perbincangan.

“Kau memilih ini nona?” tanya Kim Taeyeon salah seorang karyawan Yuri memastikan pilihan sang tamu.

“Nde”

“Pihan yang bagus, mawar merah tanda cinta” ucap Taeyeon sambil memberikan seikat bunga mawar merah pada nona pengunjung tadi.

“Gomawo”

Kemudian dua sejoli yang menjadi perhatian labat laun mulai meninggalkan toko. Saat berjalan keluar toko salah satu dari dua sejoli tadi berhenti sejenak. Menatap Sooyoung yang masih termangu di depan pintu masuk.

Sooyoung terkesiap melihat wajah itu, wajah yang selalu dia rindukan. “Kyu..” ucapannya terputus saat melihat gandengan gadis yang tadi memesan mawar merah.

“Kau. Mengenal kekasihku?” tanya Yoona yang berhasil membawa Sooyoung ke alam sadarnya.

“Anni. Sepertinya saya pernah melihat saja. Selamat jalan semoga anda berkunjung kembali.” Itulah ucapan Sooyoung saat dia menyingkir dari pintu masuk dan menunduk.

Tatkala berjalan melewati Sooyoung, Kyuhyun sempat melirik ke arah Sooyoung. “Sepertinya aku pernah melihatmu.” Ucapan Kyuhyun laksana bisikan yang hanya di dengar oleh Sooyoung seorang. Kemudian dia melanjutkan langkah bersama Yoona meninggalkan toko bunga “Garden Flowers”.

“Oppa. Apakah kau mengenali gadis tadi?” tanya Yoona saat mereka sudah sampai di mobil milik Kyuhyun.

“Eum”. “Sepertinya aku pernah melihatnya.”

Yoona hanya berohria mendengar penuturan Kyuhyun. Hari ini Kyuhyun dan Yoona akan mengunjungi kediaman nenek Park, nenek Kyuhyun yang tinggal di Gangnam. “Aku berharap nenek menyukai bunga yang aku bawa.”

“Bukankah nenek selalu menyukai apapun yang kau bawa Yoona-ya” ujar Kyuhyun menggoda. Memang benar sejak awal mengenal Yoona nenek Park selalu menyukai apapun tentang gadis itu.

Sooyoung saat ini tengah merapikan bunga-bunga segar yang baru saja datang dari perkebunan. Dari radius 50 meter Yuri menatap Sooyoung dengan tanda tanya yang amat besar di kepalanya. Tak ingin penasaran terlalu lama Yuri mulai mendekat ke arah dimana Sooyoung berada. “Sepertinya kau mengenal pengunjung tadi Sooyoungie?” tanya Yuri langsung.

Sooyoung pada akhirnya mengalihkan pandangannya dan sekarang dia menatap Yuri lekat. “Sepertinya aku mengenali wajahnya, bukankah aku pernah bercerita tentang temanku yang bernama Kyu, Yuri-ah? Pengunjung tadi mirip dengan Kyu. Namun setelah dipikir-pikir bukankah di sini banyak wajah yang mirip.”

Yuri hanya tersenyum mendengar jawaban Sooyoung. “Aku berharap kau akan segera bertemu temanmu itu Sooyoungie.”

“Jika dia benar-benar cinta sejatiku entah esok ataupun lusa Tuhan akan mempertemukan kami. Karena cinta sejati pasti bertemu.”

Diposkan pada FF KyuYoung

1 Choice

1

1 Choice

Cast

  • Cho Kyuhyun
  • Seo Joohyun
  • Choi Sooyoung
  • etc

Genre

General, Royal life, Drama’s.

Length

[Series #4]

© Vibra S.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

 

Sooyoung kini melangkah menuju taman teratai untuk menemui sang tamu. Dalam hati dia bertanya-tanya siapakah tamunya kali ini. Sooyoung ditemani dayang Kim berjalan menuju jembatan yang sudah terlihat di depan mata mereka. Tak lama setelah terlihat sosok sang tamu, senyuman kini mengembang di bibir Sooyoung.

“Annyeong putri Seohyun” ucap Sooyoung saat dia sudah berada di dekat Seohyun.

“Eum. Annyeong. Maaf jika aku mengganggumu putri.” Seohyun tak enak hati sebab dirinya sudah lama tak mengunjungi sahabatnya namun tiba-tiba dia muncul begitu saja.

“Anniyo. Aku malahan sangat senang kau mau main lagi kemari. Sudah lama aku tak mengunjungi kerajaanmu. Bagaimana kabar raja dan ratu Seo Seohyun-ah.” Suasana yang semula kaku kini mulai cair.

“Mereka baik-baik saja. Ku dengar Anda akan segera menikah putri?” tanya Seohyun hati-hati.

“Eum.” Sooyoung menghela nafas panjang. “Sebaiknya kita melanjutkan perbincangan kita di paviliunku putri.”. “Mari.” Seohyun dan dayangnya berjalan di belakang Sooyoung dan dayang Kim Hyoyeon—menuju paviliun putri Sooyoung.

“Siapkan teh hangat untuk tamu-tamuku dayang Kim.” Perintah Sooyoung pada dayang yang sudah menjaganya sejak kecil.

“Nde.” Kim Hyoyeon bergegas meninggalkan tuan putrinya, berjalan menuju dapur.

“Silahkan tuan putri” Sooyoung mempersilahkan Seohyun duduk.

“Nde gomawo.” Kemudian Seohyun duduk dihadapan Sooyoung. “Siapa pangeran yang akan menjadi suamimu kelak?” tanya Seohyun penasaran.

“Haha. Sepertinya berita tentang pernikahanku sudah menyebar kemana-mana. Menurut cerita dari raja Choi, calon suamiku adalah anak dari raja seberang yang bernama pangeran Cho Kyuhyun.”

“Mwo? Cho..Cho Kyuhyun???” Seohyun benar-benar tak percaya dengan berita yang baru saja dia dengar.

“Nde. Kau mengenalnya putri?” tanya Sooyoung menyelidik.

“A..anni”. “Aku hanya terkejut dengan nama itu tuan putri. Hehe” Seohyun tertawa canggung.

“Silahkan.” Dayang Kim meletakkan minuman teh di hadapan putri Sooyoung dan putri Seohyun.

“Gomawo”

“Gomawo”

Sooyoung dan Seohyun menikmati minuman yang disajikan dayang Kim. Selang beberapa menit hening itulah yang terjadi saat ini.

“Putri bukankah kau pernah menyukai teman kita di kelas tata krama?” celetuk Sooyoung teringat cerita sahabatnya 3 tahun lalu.

“Nde?”. “Ow, iya dulu aku menyukai teman sekelas kita.”

“Siapa namanya?” tanya Sooyoung penasaran.

“Pangeran Kyu…”

“Nona makan siang sudah siap” Suara dayang berhasil mengintrupsi perkataan Seohyun.

“Nde, kami akan segera ke sana” jawab Sooyoung.

“Lanjutkan putri Seohyun.”

“Dia bernama pangeran Kyunghyun.” Seohyun terpaksa berbohong pada Sooyoung.

“Ow, akan aku ingat nama itu siapa tahu aku pernah bertemu dengan dia. Mari kita ke ruang makan sepertinya raja dan ratu sudah menunggu kita.”

Seohyun dan Sooyoung pada akhirnya berjalan menuju ruang makan yang terletak tak jauh dari paviliun putri. Butuh sekitar 5 menit untuk sampai di sana. Saat sampai di ruang makan mereka sudah disambut oleh kehadiran raja dan ratu Choi.

“Annyeong putri Seo Joohyun.” Sapa ratu Soohee.

“Annyeong ratu.”

“Silahkan nikmati hidangannya putri anggap saja rumah sendiri.” Ucap raja Choi seraya menyilahkan putri Seohyun untuk makan.

“Nde.”

Berbincangan tentang pemerintahan menemani makan siang di kerajaan Choi.Tak lupa canda tawa menemani juga. Setelah selesai makan siang purti Seohyun undur diri. “Annyeong raja, ratu, putri.” Ucap Seohyun yang kini sudah akan meninggalkan kerajaan Choi.

“Annyeong. Lain kali kesini lagi ya.” Pinta Sooyoung.

“Nde.” Kemudian putri Seohyun masuk ke dalam tandu yang sudah disiapkan oleh pengawalnya.

Didalam tandu menuju kerajaannya Seohyun sempat berbincang dengan dayang yang selalu bersamanya, dayang Kwon Yuri.

“Nona sepertinya Anda memiliki saingan berat.”

“Nde. Apa pun yang terjadi aku tak akan menyerah dayang Kwon. Meskipun putri Sooyoung adalah sahabatku namun Cho Kyuhyun adalah pria idamanku. Aku tak akan melepaskannya. Lagi pula aku yakin Kyuhyun lebih memilihku dari pada Sooyoung.” Ucap putri Seohyun dari dalam tandu.

Jarak dari kerajaan Choi ke kerajaan Seo menempuh waktu kira-kira 2 jam. Jalan yang dilalui juga tak terlalu bagus masih banyak jalanan terjal yang harus dilalui.

Sesampainya di kerajaannya Seohyun menyuruh pengawalnya untuk tak menceritakan kemana saja mereka pergi. “Kalian mengerti ‘kan.”

“Nde.”

@@@

Diposkan pada FF KyuYoung

Something Is Wrong

siw

Something Is Wrong

Cast

  • Cho Kyuhyun
  • Victoria Song
  • Choi Sooyoung
  • etc

Genre

Drama’s, Hurt, General, Marriage Life

Length

Oneshot

© Vibra S.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

Aku memandang foto pernikahanku dengan rasa hambar. Sudah 3 tahun aku menikah dengan gadis pujaanku, Victoria Song. Kami menikah berlandaskan cinta tanpa unsur paksaan ataupun tekanan. Pada awal pernikahan kami, kami hidup bahagia melakukan semua kegiatan dengan seluruh cinta yang kami punya namun seiring berjalannya waktu aku merasa ada sesuatu yang salah dengan pernikahan ini.

“Dokter Cho ada pasien yang harus Anda periksa” ucap salah satu perawat yang berada di ambang pintu ruang kerja Cho Kyuhyun.

“Nde, perawat Choi.” Kyuhyun bangkit berjalan menuju perawat yang tadi memanggilnya.

“Park Nana, ruang 13-A” ucap perawat Choi.

“Nde”

Kemudian Kyuhyun dan Sooyoung menuju kamar Park Nana, pasien yang harus diperiksa oleh Kyuhyun.

“Annyeong Nana” sapa Kyuhyun pada pasiennya yang kini terbaring lemah di ranjangnya.

“Annyeong dokter” balas Nana disertai senyumannya.

“Kali ini oppa akan memeriksamu, nde?”

“Nde”. Kyuhyun mulai mengecek tubuh Nana, dari tensinya, suhu tubuhnya dan lain sebagainnya sedangkan perawat Choi bertugas mencatat semua laporan keadaan Nana.

“Bagus Nana keadaanmu mulai membaik. Terus semangat”

“Nde oppa”

“Oppa pergi dulu. Annyeong.”

“Annyeong.”

Setelah selesai memeriksa pasien terakhirnya untuk hari ini, Kyuhyun bergegas untuk mengemasi barang-barang di ruang kerjanya. Setelah semua beres dia bergegas menuju parkiran karena waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Sesampainya di parkiran mobil Kyuhyun dikejutkan dengan pamandangan yang sangat asing baginya.

“Nona bagaimana kabarmu?” tanya seorang yang saat jelek perangainya.

“Kali ini kau mau apa tuan Kang?” tanya Sooyoung dengan gemetar.

“Ciks. Sooyoung-ssi kau tahu ‘kan bahwa orang tuamu memiliki hutang yang sangat banyak padaku. Jadi dari pada kau repot-repot bekerja untuk melunasinya lebih baik kau bersedia menikah denganku dan ku anggap lunas semua hutang orang tuamu.”

“Maaf sampai kapanpun saya tidak akan mau menikah dengan Anda permisi.”

Sooyoung mulai berjalan menjauhi Kang Taewoo. Namun sayang tangannya berhasil digapai oleh Taewoo. “Dasar wnita tak tahu diri.” Taewoo mulai menarik Sooyoung untuk ikut dengannya. “Ayo ikut aku.”

“Lepaskan!!” teriak Sooyoung.

“Lepaskan dia ahjussi!” Suara itu berhasil mengintrupsi Kang Taewoo.

Taewoo memandang sosok di sampingnya dengan pongah. “Siapa kau?” tanya Taewoo yang masih mencengkeram tangan Sooyoung.

Sosok dihadapan Sooyoung kini berhasil melepaskan tangannya dari Taewoo. “Aku sahabatnya, Cho Kyuhyun.”

“Kau tidak apa-apa perawat Choi?” tanya Kyuhyun memastikan.

“Tidak apa-apa.” Sooyoung masih trauma dengan apa yang baru saja dialaminya.

Kang Taewoo pada akhirnya memilih pergi tanpa mengucapkan sepatah kata. Kemudian Kyuhyun menyuruh Sooyoung untuk pulang bersama. “Apa aku tidak merepotkan dokter?” tanya Sooyoung saat Kyuhyun sudah menjalankan mobilnya menyelusuri kota Seoul yang masih padat.

“Tidak”

“Gomawo atas bantuannya dokter Cho.”

“Heum”

Hanya kesunyian yang mengisi perjalanan pulang Choi Sooyoung, dia juga tak ingin bercakap banyak dengan dokter Cho meski mereka lulus di Universitas yang sama dan mereka adalah patner kerja.

“Annyeong” “Annyeong”

Kemudian Kyuhyun meninggalkan kediaman Choi Sooyoung. Kyuhyun terus berpikir tentang bagaimana nasib pernikahannnya dengan Victoria. Sebenarnya dia masih mencintainya namun ada sesuatu yang mengganjal dihatinya. “Apakah aku mulai bosan denganmu Vict?”

@@@

Victoria mondar-mandir di ruang tamu rumahnya. Sudah pukul 10 malam namun Kyuhyun—suaminya belum juga pulang.

“Annyeong” ucap seseorang yang membuka pintu utama rumah tersebut.

“Kyuhyun-ah” tercetak jelas wajah gembira Victoria saat suaminya sudah tiba di rumah.

“Aku sudah menunggu dari tadi. Bagaimana pasien hari ini?” Victoria berusaha memecahkan suasana canggung diantara keduanya.

“Baik-baik saja” Jawaban Kyuhyun terasa hambar di telinga Victoria.

“Oh.” “Kyu-ah aku sudah menyiapkan makan malam untukmu. Cha, keburu dingin nanti.”

“Gomawo” ucap Kyuhyun dengan senyuman terpaksanya..

Setelah melepaskan baju kerjanya Kyuhyun menuju ruang makan. Kebetulan tadi dia juga belum makan malam. Sementara itu Victoria berjalan menuju kamar mereka yang terletak dilantai 2. Dalam perjalanan menuju kamarnya terdengar isakkan dari bibir Victoria. “Tuhan aku tak pernah membayangkan pernikahanku menjadi seperti ini.”

Sesampainya di kamar Victoria meletakkan jaket dan tas kerja Kyuhyun dan dia berbaring untuk memejamkan mata. Sudah menjadi rutinitas Victoria untuk melakukan seperti itu mau bagaimana lagi. Sebenarnya pernikahan mereka bisa dikatakan sangat tepat sebab dari berbagai pihak pernikahan itu dipandang saat bagus namun pada kenyataannya hanya rasa sakit itulah yang dirasakan oleh kedua insan yang disatukan oleh cinta, namun bukan cinta sejati.

“Vict kau sudah tidur?” tanya Kyuhyun yang kali ini berjalan menuju sang istri berada. “Ternyata sudah” .”Selamat tidur”. Kyuhyun mengecup kening sang istri.

Sebenarnya Victoria belum tidur namun dia enggan untuk bangun ataupun menjawab pertanyaan dari Kyuhyun.

Kyuhyun berjalan menuju kamar mandi yang terletak di pojok kamar tidurnya. Sesampainya di kamar mandi dia mulai menyalakan air kran mulai menangis. “Maafkan aku Vict jika selama ini aku hanya membebanimu.”

Mandi, itulah yang dilakukan Kyuhyun saat ini.

@@@

Pagi sudah menyapa. Namun kali ini Kyuhyun masih enggan untuk bangun dari tidurnya. Maklum dia baru bisa tidur setelah jam 2 dini hari.

“Kyu-ah sudah waktunya sarapan.” Victoria mulai mengguncangkan tubuh Kyuhyun yang masih terbungkus selimut.

“Eunm” tak ada jawaban dari Kyuhyun. Terpaksa Victoria pada akhirnya mengambil selimut dari tubuh Kyuhyun.

“Yakk. Vict aku masih mengantuk” rajuk Kyuhyun.

“Tapi ini sudah pukul 8 pagi Kyu. Sudah saatnya kau sarapan dan bergegas menuju rumah sakit.”

“Baiklah, gomawo sudah membangunkanku.” Kyuhyun mulai bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Setelah memastikan suaminya sudah bangun Victoria bergegas ke ruang makan guna mempersiapkan bekal untuk Kyuhyun. Hari ini dia memasak kimbab, kimhi dan lainnya. “Semoga kau suka Kyuhyun-ah.”

“Vict, aku berangkat dulu” ucap Kyuhyun saat dia telah selesai sarapan.

“Nde.”

“Annyeong”

“Annyeong.”

Rutinitas Victoria hanya seperti itu di rumah membersihkannya, memasak, mencuci pakaian, belanja, sebernrnya dia bosan namun bagaimana lagi teman-temannya berada di negara Tirai Bambu sana. Pernah sekali waktu Victoria jalan-jalan sendiri akibatnya dia hampir diculik karena pada saat itu kejahatan lagi marak-maraknya.

TINGTONG..TINGTONG

Lamunan Victoria buyar saat dia mendengar bel rumahnya berbunyi.

“Nu….” Ucapan Victoria putus saat dia benar-benar melihat siapa tamunya kali ini.

“Annyeong Qianny” sapa seorang namja berwajah tampan.

“Ann..annyeong”

“Kau tak menyuruhku masuk?” tanya namja tadi dengan cemberut.

“Oh, silahkan masuk Changmin-ssi.”

Changmin—nama namja tersebut. Dia mengitari ruang tamu dengan seksama. “Tak ada yang berbeda sejak terakhir kali aku ke sini.”. “Kyuhyun sudah berangkat?” Changmin kini menatap Victoria dengan heran sebab sahabat sekaligus pemilik rumah kini malah masih terheran-heran dengan kedatangan sang tamu. “Yakk, Vict kau tak mendengarkanku?” Changmin mengibas-ibaskan tangannya di depan wajah Victoria.

“Eum, maaf aku hanya terkejut dengan kedatanganmu. Silahkan duduk.” Kemudian Victoria undur diri untuk mengambil minuman untuk sang tamu.

“Aku ke sini sebab ada proyek dengan Kyuhyun. Sialan sekali bocah itu, aku sudah menghubunginya ratusan kali namun dia tidak merespon.” Celoteh Changmin yang saat ini tengah menikmati minuman yang disuguhkan padanya. “Ku kira dia belum berangkat dan aku berencana membicarakannya di sini namun ternyata dugaanku meleset.”

Victoria masih menundukkan pandangannya dan di tak berani menatap tamu dihadapannya. “Hei Vict ada apa dengannmu?” Changmin mulai curiga dengan kelakuan sahabatnya itu.

“Anniyo. Mungkin aku hanya lelah Changmin-ah. Memang proyekmu bersaman Kyuhyun itu apa?” Victoria berusaha mencairkan suasana.

“Kami berencana akan mendirikan rumah sakit di daerah terpencil.”

“Oh iya bagaimana hubunganmu dengan Ivy? Ku dengar sebentar lagi kalian akan menikah.”

Changmin tidak menanggapi ucapan Victoria kini dia malah menatap lantai yang menurutnya lebih indah dari apapun. “Aku dan dia telah berakhir. Dia..dia telah mengkhianatiku.”

“Mianhae.” Victoria merasa tidak enak hati dengan ucapannya.

“Sudahlah. Oh iya kapan aku diberi keponakan oleh kalian?” tanya Changmin yang kali ini lebih ceria dari pada tadi.

“Eum.” Victoria tidak menyangka akan mendapat pertanyaan dari sahabatnya tersebut. “Berdoalah agar kami segera diberi momongan.” Victoria lebih memilih kata itu untuk menjawab pertanyaann Changmin.

“Oh iya berhubung Kyuhyun tidak ada, aku pamit nde.” Changmin kini sudah berdiri dari duduknya. “Tolong sampaikan pada Kyuhyun untuk menemuiku di rumah, aku baru saja tiba dari Macau. Annyeong Vict.”

“Annyeong”

Victoria menatap punggung sang tamu dengan perasaan yang bercampur aduk. Changmin adalah cinta pertamanya namun pada akhirnya takdir Tuhan membawanya menikah dengan Kyuhyun. “Semoga perasaan ini akan segera hilang Changmin oppa.” Victoria mulai mengusap air mata yang telah keluar dari mata indahnya.

@@@

Sesampainya di rumah sakit Kyuhyun sudah di sambut oleh sejumlah perawat dan dokter juniornya.

“Annyeong dokter Cho”

“Annyeong”

Kyuhyun terus membawa kakinya menuju ruangannya yang terletak di lantai 2. “Perawat Choi?” Kyuhyun menghampiri Choi Sooyoung yang saat ini menunggu di lift.

“Pagi dokter Cho”

“Pagi. Bagaimana kabarmu?” Kyuhyun dan Sooyoung mulai masuk menuju lift yang sudah terbuka.

“Baik-baik saja. Gomawo tadi malam dokter bersedia mengantarku.”

“Cheonma. Perawat Choi apa jadwalku untuk hari ini?” Choi Sooyoung adalah asisten Kyuhyun.

“Hari ini akan ada operasi dokter.”

“Siapa?”

“Ruang 13-A atas nama Park Nana.”

Kyuhyun dan timnya sudah berjalan menuju ruang operasi.

“Oppa aku yakin aku berhasil” ucap gadis mungil yang sebagian rambutnya memutih.

“Nde. Oppa berjanji sekuat tenaga untuk menyelamatkanmu Nana”

@@@

2 jam terasa lambat bagi Kyuhyun dan timnya. Pasalnya sampai saat ini dia tengah melakukan operasi.

“Huh” Suara dengusan lembut akhirnya keluar.

“Bagaimana keadaap putri saya dokter?” Seorang wanita paruh baya bertanya pada Kyuhyun yang baru saja keluar dari ruang operasi.

Kyuhyun hanya tersenyum dan tanpa suara menyuruh wanita itu untuk masuk ke ruangannya. “Nana sudah melalui masa kritisnya. Operasi kita berhasil.” Ucap Kyuhyun tatkala mendudukkan tubuhnya di kursi kerjannya.

“Gomawo doter Cho.” Wanita paruh baya yang diketahui bernama Park SeoIn yang merupakan nenek Nana hanya bisa menangis terisak.

“Nde, ahjumma. Ini adalah keajaiban Tuhan.”

Selang beberapa menit Park SeoIn undur diri.

Kyuhyun memejamkan matanya. Dia sangat lelah hari ini. Pikirannya tidak menentu sejak beberapa waktu lalu.

TOKKK..TOKKK

Terdengar suara ketukan yang berasal dari luar ruangan Kyuhyun. “Masuk.”

Dari balik pintu muncullah seorang perawat yang bernametag Choi Sooyoung.

“Dokter ini adalah hasil pemeriksaan untuk pasien Park Nana” ucap Sooyoung seraya menyerahkan kertas hasil periksaan Nana.

Kyuhyun hanya terdiam mendapati Sooyoung sudah masuk ke ruangannya. “Dokter” ucap Sooyoung sekali lagi sebab Kyuhyun hanya terdiam.

“Eum. Nde maaf tadi aku melamun” ucap Kyuhyun guna menghilangkan rasa malu sebab ketahuan memandangi Sooyoung terlalu intens. “Hasilnya membaik”. “Perawat Choi apakah pria yang kemarin masih mengganggumu?” tanya Kyuhyun tatkala dia mengingat seorang yang tempo hari menganggu Sooyoung.

“Oh, anni. Berkat bantuan dokter pria itu sudah tak mendatangiku.” “Gomawo”

“Tak usah berterima kasih. Oh iya apakah kau punya waktu luang siang nanti?”

“Eum. Nde. Memangnya ada apa dokter?”

“Aku hanya ingin mentraktirmu makan siang sebab kita berhasil melakukan operasi kali ini.”

“Baiklah.”

@@@

Hari demi hari hubungan Kyuhyun dan Sooyoung menjadi semakin dekat dan hal itu membuat Victoria cemburu.

“Kyuhyun-ah bisakah kau tak terlalu dekat dengan perawat Choi?” ucap Victoria tanpa mengalihkan pandangan dari layar berukuran 21 inci.

Ucapan Victoria berhasil menghentikan langkah Kyuhyun. Dia merasa ada sesuatu hal penting yang ingin disampaikan istrinya tersebut. Dengan langkah yang penasaran Kyuhyun berjalan menuju Victoria yang tengah menonton acara Runningman. “Memangnya ada yang salah dengan hubunganku dengan perawat Choi?” kini Kyuhyun menatap lekat mata coklat sang istri.

Tanpa melihat objek di sampingnya Victoria mengatakan sesuatu dengan sangat jelas “jauhi perawat Choi. Dia seperti benalu dalam rumah tangga kita karena dia telah membuat kau semakin jauh dariku.”

Kyuhyun hanya terkesiap mendengar penuturan sang istri, memang benar jika selama dekat dengan Sooyoung Kyuhyun mulai jauh dari Victoria namun itu bukan karena Choi Sooyoung melainkan karena dia merasa rumah tangga yang dibina selama ini penuh dengan kepalsuan. Kyuhyun tak berani lagi menatap wajah cantik Victoria yang mulai beruraian air mata. Dia hanya menundukkan wajah. “Mian”

Setelah percakapan malam yang itu Kyuhyun dan Victoria saling diam dan tak berkomunikasi seperti yang dulu.

Jam dinding di kamar Kyuhyun telah menunjukkan angka di jarum 8 namun dia masih enggan bangun dari tidurnya. Biasanya istrinya akan memarahinya jika dia terlambat sarapan. Namun itu dulu, belakangan ini Victoria mulai menjauhinya meskipun dia masih melaksanakan tugasnya sebagaimana tugas seorang istri.

Dengan langkah yang gontai Kyuhyun menuruni tangga yang menghubunghkan kamarnya dengan lantai dasar. Setelah sampai di ruang makan didapatinya Victoria yang tengah mempersiapkan makanan. Tanpa basa-basi Kyuhyun mendudukkan tubuhnya di kursinya. Hening itulah suasana yang menyelimuti sarapan pagi ini hanya suara sendok yang berdentingan yang menjadi lagu di hari ini.

Setelah selesai sarapan Victoria membereskan semuanya. “Vicky mianhae” ucap Kyuhyun parau. Mendengar penuturan Kyuhyun Victoria sempat menghentikan aktivitasnya namun setelah ucapan Kyuhyun selesai dia melanjutkannya lagi.

@@@

Sesampainya di rumah sakit tempat Kyuhyun bekerja dia tampak ceria. Kyuhyun tak ingin semua orang tahu tentang masalah di rumah tangganya namun yang namanya gosip cepat sekali menyebar.

“Ku dengar dokter Cho dan perawat Choi memiliki hubungan khusus” kata seorang perawat berambut pendek yang tengah berjalan di lorong.

“Iya. Aku dengar-dengar hubungan dokter Cho dan istrinya menjadi renggang akibat keberadaan perawat Choi. Dasar wanita murahan” ucap seorang perawat yang diketahui bernama Shin Jumin.

“Iya kau benar. Menurutku perawat Choi sudah menjual tubuhnya sehingga dokter Cho mengistimewakan dia.”

“Ehem..Ehemm”

Deheman dari seseorang yang berada di belakang perawat Shin Jumin dan Ahn Soonae berhasil membuat kedua perawat tersebut mengalihkan perhatian mereka.

“Dokter.. Cho..” ucap Jumin dan Soonae bersamaan. Mereka tak menduga bahwa objek yang mereka bicarakan berada di belakang mereka.

Kyuhyun hanya menatap tak selera pada 2 perawat yang ada di depannya. “Cepat urus surat pengunduran diri kalian” ucap Kyuhyun tatkala melewati Junmi dan Soonae.

Ruang Kerja Kyuhyun terletak di paling ujung lantai dua jadi dia harus menempuh waktu lumayan lama untuk sampai. Sebelum sampai di ruangannya dia harus melewati lorong yang lumayan panjang.

BRAKKK

Sesampainya di ruangannya Kyuhyun menghempaskan tubuhnya dengan kasar. Dia tak menyangka bahwa masalahnya akan serumit ini. Kabar burung bahwa dia selingkuh dengan perawat Choi sudah menyebar di seluruh devisi yang dipimpinnya.

“TOKK……TOKKKKK”

Terdengar suara ketukan dari luar ruang kerja Cho Kyuhyun. Dengan sedikit malas dia membuka pintu.

Dalam beberapa detik Kyuhyun membatu. Dia tak percaya objek yang dipikirkannya tadi sekarang berdiri dihadapannya dengan mata yang sembab. “Silahkan masuk” ucap Kyuhyun saat dia tersadar dari keterkejutannya.

Objek yang dipikirkan Kyuhyun ialah Choi Sooyoung yang saat ini melangkah tanpa tenaga menuju kursi yang biasa dia duduki. Sesampainya di kursi tersebut dia menghembaskan tubuhnya dan mulai mengeluarkan secarik kertas yang Kyuhyun yakini akan membuat kehidupannya hancur. “Ini surat pengunduran saya dokter Cho Kyuhyun” ucap Sooyoung dengan bergetar.

Kyuhyun yang duduk di depan Sooyoung mulai membuka surat yang diserahkan Sooyoung dan secara perlahan membacanya. “SERTTT” Kyuhyun menyobek surat yang Sooyoung serahkan. “Dengan kau berhenti tak akan membuatnya menjadi lebih baik perawat Choi” ucap Kyuhyun geram.

“Lalu kau ingin bagaimana dokter Cho? Kau ingin aku bersamamu begitu?” Sooyoung mulai mengeluarkan air mata yang tadi dia bendung. “Aku bukan wanita murahan yang akan merebut suami orang. Meskipun aku mencintaimu namun hubungan ini salah dokter Cho. Hiks..Hiksss”. Sooyoung sudah tak kuat lagi menghadapi cercaan-cercaan yang menimpanya.

“Mianhae” itulah kata yang terlontar dari mulut Cho Kyuhyun. Kyuhyun juga tak tahu harus berbuat apa. Ada yang salah dari hidupnya namun dia belum menemukan kesalahan itu.

Tanpa basa-basi lagi Sooyoung mengusap air matanya dengan kasar dan meninggalkan ruang kerja dokter Cho Kyuhyun.

Kyuhyun tak mengejar ataupun mencegah Sooyoung pergi dia hanya meratapi nasib hidupnya.

“Jeongmal mianhae Vicky, Sooyoungie”

“Sesuatu yang dari awalnya tidak baik maka selanjutnya akan tidak baik juga. Nasi telah menjadi bubur. Maka terimalah takdir yang ada — Something Is Wrong”

Diposkan pada FF KyuYoung

Love, Truth & Destiny #1

ltd

Love, Truth & Destiny

Cast

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun
  • etc

Genre

Teenager, Adventure.

Length

Series #1

© Vibra S.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

  • Sampai kapanpun manusia serigala dan vampir tak akan pernah bersatu. Namun sebuah kesalahan membuat mereka menjadi sepasang suami istri yang saling membenci.

Vibra Sayekty present

 

BRUKKK

Sesampainya di rumah, Kyuhyun menghempaskan tubuhnya dengan kasar. Dia sangat benar-benar kesal dengan apa yang terjadi pada hari ini.

“Kyu kau kenapa?” tanya sang ibu yang kini tengah duduk disamping anaknya.

“Ibu tadi aku bertemu dengan musuh kita”

“Apa maksudmu?” Nyonya Cho benar-benar tak tahu apa maksud dari perkataan sang putra.

“Manusia serigala. Salah satu anggota dari bangsa mereka berkuliah di kampusku” jawab Kyuhyun seraya menatap wajah sang ibu.

“Kau tak bercanda ‘kan Kyu?” Tanya nyonya Cho memastikan.

“Aku sungguh-sungguh ibu. Tadi aku sempat melihat matanya. Saat dia bertemu pandang denganku matanya berubah merah dan bau manusia serigala tercium di sana”. “Ini benar-benar membuatku pusing ibu. Bertahun-tahun aku menutupi jati diriku” ucap Kyuhyun frustasi. “Dimana ayah?” tanya Kyuhyun saat dia mengedarkan pandangannya, namun tak ditemui sosok sang ayah.

“Ayahmu masih di kantor. Kau harus hati-hati sayang. Mendengar dari ceritamu ibu jadi khawatir kau masih berkuliah di Kyunghee. Apa perlu kau pindah kampus?” Nyonya Cho berusaha mencari solusi untuk sang anak.

“Anniyo. Aku sudah nyaman kuliah di Kyunghee. Lagi pula ibu sudah tahu ‘kan aku memiliki kekasih di sana” . “Akan sangat aneh jika aku tiba-tiba keluar dari kampus. Lagi pula aku ‘kan salah satu mahasiswa terpandai di sana” ucap Kyuhyun menyombongkan.

“Nde. Dan kau menuruni kepintaran dari ibumu” ucap nyonya Cho tak mau kalah.

“Bu, aku mau mandi dulu.” Kyuhyun mulai meninggalkan sofa di ruang keluarga dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.

“Jangan lupa nanti sehabis mandi kau harus makan” ucap nyonya Cho yang masih duduk di sofa.

“Nde”

Kediaman keluarga Cho terletak di distrik Gangnam. Seperti rumah-rumah chaebol pada umumnya, rumah keluarga Cho di penuhi barang-barang mewah seperti guci yang di impor dari China, lukisan sang maestro Leonardo Da Vinchi, porselian seharga jutaan won yang dikirim langsung dari Eropa. Tak hanya itu bangunan kediaman keluarga Cho di rancang langsung oleh arsitrektur Yunani yang katanya masih keturunan Dewa Zeus.

Kekayaan keluarga Cho didapat dari usaha keluarga yang turun temurun diwariskan. Keluarga Cho adalah pemilik Cho Company yang memiliki usaha dibidang asuransi, properti, brand kosmetik, dan otomotif. Cho Kyuhyun merupakan anak kedua dari pasangan Cho Younghwan dan Kim Hanna. Sedangkan anak pertama dari keluarga Cho ini bernama Cho Ahra yang meninggal ditangan musuh mereka “manusia serigala”.

Setelah memasuki kamarnya, yang dilakukan Kyuhyun adalah bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Hari ini dia benar-benar lelah. Dengan berendam mungkin penat di tubuhnya akan sedikit berkurang. “Choi Sooyoung” ucap Kyuhyun lirih sebelum dia memasukkan tubuhnya ke bathup yang sudah dipenuhi air hangat. Saat memasukkan tubuhnya ke bak mandi yang dirasakan Kyuhyun adalah hangat. Sensasi dari air hangat benar-benar luar biasa. Kini Kyuhyun mulai merasa rileks.

Acara mandi selesai. Setelah berganti baju Kyuhyun buru-buru ke ruang makan karena dari tadi dia belum juga makan. Sesampainya di meja makan yang dilihat Kyuhyun adalah masakan yang dimasak ibunya kali ini benar-benar menggairahkan apalagi terdapat sejumlah kantong darah yang membuat Kyuhyun benar-benar kehausan. “Ibu tahu kau benar-benar lelah. Maka dari itu ibu menyiapkan minuman khusus untukmu 5 kantong” ucap nyonya Cho seraya meletakkan kantong-kantong tersebut di hadapan Kyuhyun.

“Terima kasih ibu” ucap Kyuhyun setulus hati.

“Nde, putraku”

@@@

Siwon dan Sooyoung memasuki rumahnya dengan masam. Tak pernah terpikir oleh mereka bahwa dengan masuknya Sooyoung ke bangku kuliah mereka malah bertemu musuh mereka.

“Selamat datang tuan, nona” ucap bibi Han yang menyambut Siwon dan Sooyoung.

“Annyeong bibi” ucap Sooyoung yang langsung mendudukkan tubuhnya di sofa yang terletak tak jauh dari ruang tamu.

“Ada yang bisa saya bantu nona?” Tanya bibi Han—satu-satunya pembantu di rumah tersebut.

“Tolong ambilkan kami minuman” jawab Siwon yang kini sama-sama duduk di sofa ruang keluarga.

“Nde.” Bibi Han terus melangkah menuju dapur yang terletak dibalik tembok yang tak jauh dari Sooyoung saat ini. Sesampainya di sana dia mengambil beberapa kantong darah segar yang tersimpai di lemari pendingin.

“Silahkan tuan nona” ucap bibi Han yang kini meletakkan kantong darah satu persatu dihadapan Siwon dan Sooyoung. Sebelum Siwon dan Sooyoung meminum darah tersebut bibi Han terlebih dahulu menuangkan darah tersebut di gelas cantik yang berada di hadapan Siwon dan Sooyoung. Setelah tugasnya selesai bibi Han meninggalkan Siwon dan Sooyoung, mereka tidak suka diganggu.

“Gomawo bibi.” Sooyoung meminum darah tersebut sampai tidak ada sisa.

Siwon hanya mendecih pelan saat melihat tingkah adiknya tersebut. Setelah itu dia juga meminum minumannya tanpa sisa. “Youngie tak ku sangka aku akan sehaus ini” ucap Siwon setelah menghabiskan minumannya.

“Nde.”. “Oppa apa ada masalah dengan perusahaan?” tanya Sooyoung mengalihkan pembicaraan.

“Tidak ada”. “Memangnya kenapa?” tanya Siwon panasaran dengan pertanyaan sang adik.

“Semakin hari kau semakin tua saja.” Sooyoung hanya tertawa setelah menyelesaikan ucapannya.

“Yakk. Aku ini tampan, kau tahu bahkan seluruh karyawanku terpesona saat aku melewati mereka” ucap Siwon bangga.

“Nde.. Oppa mengenai manusia vampir— “ Sooyoung tidak melanjutkan perkataannya melainkan kini dia tengah berpikir sesuatu.

“Youngie…Sooyoungie..” ucap Siwon yang kini mengguncang tubuh adiknya.

“Eum. Adakah sesuatu yang bisa me..membuat kita tidak berurusan dengan mereka?” tanya Sooyoung pada akhirnya.

“Heuh.” Siwon hanya mengambil nafas panjang. “Asalkan kita tak saling mengganggu kita tidak akan saling menyerang.” “Aku berharap tidak ada lagi pertarungan antara manusia vampir dan manusia serigala sebab pertarungan hanya akan meninggalkan luka bagi yang selamat. Dulu ayah dan ibu bertarung mati-matian saat menjaga kita. Saat itu aku berusia 30 tahun dan kau masih 15 tahun. Bertepatan bulan purnama perang itu pecah akibat pergesekan kekuasaan antar dua bangsa.” Siwon kemudian menatap lekat-lekat sang adik. “Aku tak mau kehilanganmu Sooyoung, kau satu-satunya keluargaku meski kita masih memiliki famili di daerah lain.”

“Aku juga tidak ingin kehilangganmu oppa” ucap Sooyoung seraya melesakkan kepalanya di dada bidang sang kakak.

“Cha. Kau harus mandi hari sudah mulai sore” Siwon melepaskan pelukannya.

“Nde.” Sooyoung melangkah dengan riang menuju kamarnya yang terletak di lantai 2.

Kamar Sooyoung terletak di paling ujung lantai 2 dengan balkon menghadap timur. Dia sangat menyukai balkon tersebut sebab saat membuka jendela yang terlihat adalah pemandangan eksotis kota Seoul. Selain itu arahnya pun sangat tepat yaitu menghadap matahari terbit jadi Sooyoung tak perlu khawatir kesiangan.

Sesampainya dikamar Sooyoung bergegas mandi dan ganti pakaian. Jam dikamarnya kini sudah menunjukkan pukul 4 sore. Kali ini Sooyoung memilih kaus v neck dan celana jeans panjang untuk digunakan.

TappTapp

Terdengar suara langkah seseorang menuruni tangga di kediaman Choi. “Kau sudah dari tadi menungguku oppa?” tanya Sooyoung yang kini sudah sampai di lantai dasar.

“Belum. Baru sekitar 5 detik yang lalu. Ayo makan bibi Han sepertinya sudah menyipankan makanan yang lezat untuk kita.”

“Ayo” Sooyoung menerima ajakan kakaknya dan menggandeng lengan sang kakak menuju ruang makan. Sesampainya di sana Sooyoung melihat berbagai macam makanan yang menggugah selera.

“Gomawo bibi” ucap Sooyoung seraya duduk di kursinya.

“Cheonma nona.”

@@@

Malam sudah menyapa kota Seoul, saat ini Kyuhyun tangah fokus mengerjakan tugas-tugasnya di kampus.

TOKKK…….TOKKK

Terdengar suara ketukan pintu yang berhasil memalingkan Kyuhyun dari tugas-tugasnya.

“Sayang, makan malam sudah siap”. Teriak nyonya Cho di balik pintu sang putra.

“Nde. Aku sebentar lagi menyusul ibu” teriak Kyuhyun yang saat ini tengah merapikan tugas-tugasnya.

Setelah mendengar putranya akan menyusul untuk makan malam nyonya Cho melangkahkan kaki menuju ruang makan yang tampak sepi sebab tuan Cho kini belum pulang dari kantornya.

Di hadapan nyonya Cho kini terhidang makan yang sangat menggairahkan yakni sup kaki babi, daging pilihan yang masih setengah matang dan beberapa buah sebagai pelengkap. Tak lama setelah nyonya Cho duduk putranya—Kyuhyun kini juga telah turun dan duduk di seberang ibunya.

Tapp..tapp

Terdengar suara langkah yang berhasil mengalihkan pandangan Kyuhyun dari hidangan di hadapannya. “Ayah?” ucap Kyuhyun yang setengah kaget dengan kedatangan sang ayah.

“Kalian makan tak menungguku?” tanya tuan Cho yang kini sudah mendudukkan tubuhnya di atas kursi yang biasa ia duduki.

“Aku kira kau akan pulang terlambat yeobo”. Nyonya Cho kini tengah menuangkan minuman ke gelas tuan Cho.

“Bagaimana kuliahmu Kyu?” tanya tuan Cho di sela makan malamnya.

“Eum, biasa saja tadi… aku bertemu musuh kita.” Ucapan Kyuhyun berhasil membuat gerakan tangan tuan Cho terhenti.

“Apa maksudmu?”. Tuan Cho bingung dengan ucapan sang putra yang menurutnya ambigu.

“Nanti dilanjut lagi. Kita makan malam dulu.” Ucap nyonya Cho mengintrupsi Kyuhyun untuk melanjutkan ucapannya.

Setelah percakapan itu, heninglah yang menghiasi suasana makan malam keluarga Cho.

Nyonya Cho dan Kyuhyun kini tengah berduduk santai di ruang keluarga yang terletak di pusat rumah tersebut. “Kyu lanjutkan ceritamu tadi” ucap tuan Cho yang kini duduk di samping Cho Hanna—isterinya.

“Tadi aku bertemu manusia serigala di kampus.”

“Kau yakin dia manusia serigala Kyu?” tanya tuan Cho memastikan sebab dia tak mau gegabah menarik kesimpulan.

“Aku sangat yakin ayah. Saat aku beradu pandang dengan dia, matanya berubah warna menjadi merah menyala dan tercium bau manusia serigala di sekitarnya. Aku tak mungkin salah meskipun bertahun-tahun aku tak bertemu dengan manusia serigala.”

“Heuh”. Tuan Cho menghela nafas panjang. “Ayah harap tidak ada pertaruang lagi diantara bangsa kita dan bangsa mereka. Sudah cukup kakakmu yang menjadi korban untuk pertarungan 100 tahun lalu.”

Bukankah setiap 100 tahun sekali akan terjadi pertarungan dahsyat antara bangsa serigala dan bangsa vampir? Lalu berhasilkah kedua bangsa tersebut menahan diri untuk tidak saling bertarung?

TBC

Diposkan pada FF KyuYoung

Love, Hate #3

LH

Love, Hate

Cast

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun
  • etc

Genre

Teenager

Length

Series #3

© Vibra S.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

“Dulu aku mencintaimu, sekarang aku membencimu”

2 minggu lagi adalah acara pengakuan yang setiap tahun diadakan di Seoul High School. Acara ini berisi kesempatan setiap siswa untuk mengakui perasaannya entah bahagia, sedih, galau, marah ataupun kecewa. Selain itu banyak siswa siswi yang menjadikan momen ini untuk mengungkapkan perasaannya.

“Sebentar lagi kejutan akan menghampirimu Choi” ucap Kyuhyun disertai smirk nya.

“Oppa kau sudah lama menungguku?” tanya Sooyoung yang berada tak jauh dari Kyuhyun.

Senormal mungkin Kyuhyun mengubah ekspresinya. “Anni. Aku baru saja sampai.”

Sooyoung kini berjalan menuju Kyuhyun yang sudah berada di samping mobilnya.

“Silahkan tuan putri” ucap Kyuhyun seraya membukakan pintu untuk Sooyoung.

“Oppa kau tak perlu berlaku seperti ini” ucap Sooyoung malu-malu. Sooyoung memasuki mobil Kyuhyun dengan perasaan yang sangat bahagia.

“Kau ‘kan kekasihku jadi tak perlu kau malu-malu seperti itu”. Kyuhyun mulai menjalankan mobilnya meninggalkan sekolahnya yang mulai sepi sebab jam belajar sudah selesai sejak 30 menit yang lalu.

“Apa kau memperlakukan seluruh pacarmu seperti ini?” tanya Sooyoung tiba-tiba.

Kyuhyun sempat tertegun dengan pertanyaan Sooyoung, secepat mungkin dia mengendalikan emosinya. “Tidak, hanya orang tertentu yang mendapatkan perlakuan spesial seperti ini.” Kyuhyun kemudian mengeluarkan senyuman mautnya kearah Sooyoung. Sementara itu Sooyoung tengah mati-matian menyembunyikan pipinya yang mulai merah.

“Kita mau kemana oppa?” tanya Sooyoung penasaran sebab dia tak tahu kemana Kyuhyun akan membawanya pergi.

“Ke basecamp flower boys. Aku akan mengenalkanmu pada teman-temanku.”

Sooyoung hanya berohria mendengar jawaban dari Kyuhyun.

Setelah 15 menit akhirnya Kyuhyun dan Sooyoung sampai di basecamp flower boys yang terletak di Yongsan-gu.

“Waw bagus sekali oppa.” Ucap Sooyoung yang begitu takjub dengan pemandangan di hadapannya.

“Memang. Cha, teman-temanku sudah menunggu di dalam.” Kyuhyun dan Sooyoung akhirnya menuju pintu flower boys yang terlihat tak jauh dari mereka.

Sesampainya di dalam ruangan, yang dilihat Sooyoung adalah meja billiard yang tertata rapi, sofa-sofa yang menawan, dan masih banyak lagi. “Annyeong” sapa Sooyoung saat melihat teman-teman Kyuhyun.

“Annyeong.” Balas mereka serempak.

“Ini Choi Sooyoung, kekasihku.” Ucap Kyuhyun membanggakan.

“Naneun Choi Sooyoung imnida.” Sooyoung kemudian membungkuk.

“Shim Changmin imnida”

“Choi Minho imnida”

“Lee Donghae imnida” jawab Donghae tanpa ekspresi.

“Silahkan Soyoung-ssi. Anggaplah tempat bermain sendiri” ucap Changmin mempersilahkan duduk pada Sooyoung.

“Nde. Gomawo.”

“Guys, aku pergi dulu. Sampai jumpa” ucap Donghae yang tiba-tiba bangkit dari duduknya dan bergegas meninggalkan basecamp.

“Yakk. Kau mau kemana Donghae hyung?” tanya Minho yang baru saja mengambil minuman untuk Sooyoung dan Kyuhyun.

“Aku ada ekskul Minho” jawab Donghae sambil berlalu.

“Silahkan Noona” ucap Minho seraya memberikan softdrink pada Sooyoung.

“Gomawo Minho”. “Hanya kalian ber 4 kah yang datang ke sini?” tanya Sooyoung setelah meneguk minuman yang baru saja dia terima.

“Ti..”. Sebelum Changmin melanjutkan ucapannya terdengar suada pintu basecamp yang dibuka.

Seohyun. Dia datang dengan muka masamnya. “Sooyoung-ssi, ikut aku” perintah Seohyun saat dia sampai di depan Sooyoung.

Semua orang hanya melongo melihat kedatangan Seohyun yang tiba-tiba.

“Nde.” Ucap Sooyoung ragu-ragu. Sooyoung kemudian meletakkan minumannya di meja dan mengikuti langkah Seohyun. Meskipun dia tahu dia adalah pacar kedua Kyuhyun namun Sooyoung tak pernah menyangka akan berada di situasi yang seperti ini.

“Soyoung-ssi tinggalkan Kyuhyun oppa!” perintah Seohyun setelah dia sampai di tempat yang menurut dia aman untuk dijadikan tempat bicara.

“Mwo? Maaf tapi aku tidak bisa Seohyun-ssi.” Sooyoung tidak berani menatap Seohyun yang menatapnya tajam.

“Cish. Dasar perempuan tak tahu diri. Kau tahu kau itu hanya maianannya Kyuhyun oppa” ucap Seohyun sarkatis.

“Nde? Apa maksudmu?” Sooyoung benar-benar tak tahu ke arah mana Seohyun bicara.

“Kyuhyun oppa hanya mempermainkanmu. Di acara pengakuan dia akan mengakhiri sandiwara ini dan kau akan terbuang. Aku hanya ingin kau lebih awal mengetahuinya.” Seohyun seakan tak bersalah atas apa yang baru saja dia ucapkan.

“Jika benar kenapa kau malah memberi tauku?” Sooyoung berusaha tegar. Air matanya kini mulai mengalir.

“Karena aku sudah muak melihatmu bodoh.” Ucap Seohyun seraya mendorong tubuh Sooyoung ke tembok di sampingnya. Seohyun benar-benar memojokkannya.

“Hentikan!!!” Kyuhyun langsung menyeret Seohyun untuk keluar basecamp.

“Hiks..hikss” Sooyoung mulai menangis.

“Gwechana Soo?” tanya Kyuhyun seraya mengguncang tubuh Sooyoung.

Sooyoung kemudian melihat datar ke arah objek di depannya. Dengan kasar dia mengelap air mata yang membasahi pipinya dan dengan kasar dia melepaskan tangan Kyuhyun dari bahunya. “Maaf jika selama ini aku hany merepotkanmu Kyuhyun-ssi. Terima kasih kau bersedia menjadi pacarku. Mulai saat ini kita akhiri hubungan ini. Annyeong.” Sooyoung kemudian meninggalkan Kyuhyun yang masih terbengong.

“Apa dia memutuskanku?” tanya Kyuhyun pada dirinya sendiri.

Setelah sadar dengan apa yang terjadi Kyuhyun memutuskan mengejar Sooyoung yang meninggalkan basecamp. “Sial” ucap Kyuhyun setelah dia tak menemukan sosok yang dia cari.

Dengan langkah yang gontai disertai rasa benci, Kyuhyun masuk ke basecamp lagi.

“Ada apa Kyu, tiba-tiba Sooyoung lari dan pergi?” tanya Changmin penasaran.

“Ambilkan minum.” Minho kemudian mengambilkan minum untuk Kyuhyun.

“Sooyoung memutuskanku.” Ucap Kyuhyun yang sudah mulai bisa mengontrol emosinya.

“Hahaha. Kau diputus oleh Sooyoung? Benar-benar hebat gadis itu.” Changmin hanya menggeleng-geleng.

“Lalu?” tanya Minho yang penasaran dengan kelanjutannya.

“Jelas aku tidak terima. Seharusnya kami putus saat acara pengakuan berlangsung dan aku akan mempermalukannya tapi sayang ini semua karena Seohyun andai saja dia lebih sabar.”

“Jika aku jadi Seohyun mungkin aku sudah melakukannya sejak dulu hyung. Mana ada wanita yang mau diduakan.”

“Yakk. Minho bukannya jadian dengan Sooyoung itu adalah idemu. Kenapa sekarang kau malah terkesan menyalahkanku?” ucap Kyuhyun tidak terima.

“Sebab kau terlihat sangat menyayangi Sooyoung dan menurutku kau jatuh cinta padanya hyung.” Minho hanya mengeluarkan unek-unek dalam hatinya.

“Aku jatuh cinta pada dia? Tak mungkin Minho-ya. Lagi pula aku ‘kan memiliki gadis sempurna “Seohyun”.” Ucap Kyuhyun bangga.

“Lalu apa rencanamu seanjutnya Kyu?” Changmin kini tengah memposisikan duduknya agar nyaman.

“Aku akan.. aku masih bingung Changmin-ah” ucap Kyuhyun frustasi.

“Sepertinya kau hanya bisa mengejar Seohyun saja. Menurutku Sooyoung terlalu mustahil untuk kau dapatkan lagi Kyu”

“Aku harus mendapatkan Sooyoung kembali dan saat acara pengakuan akan aku putuskan dia” tekad Kyuhyun.

“Ciks. Janganlah hyung kasihan Sooyoung noona.”

“Sejak kapan kau peduli pada dia Minho-ya?” tanya Kyuhyun menyelidik.

“Sejak kau denkat dengannya hyung, menurutku kau banyak berubah ke arah yang lebih baik.”

“Omong kosong.”

“Lalu Seohyun bagaimana?”

“Akan aku urus dia.”

@@@

Sooyoung melangkahkan kakinya dengan gontai. Disela-sela dia menangis masih sempat kenangan saat bersama Kyuhyun hinggap di pikirannya. “Dasar namja brengsek.”

TinTin.

Bunyi klakson berhasil membuat langkah Sooyoung terhenti. “Nugu?” Sooyoung kemudian menuju mobil yang tadi membunyikan klakson.

“Sooyoungi masuk dan cerita” ucap seseorang pemilik mobil BMW berwarna putih mengkilat.

“Nde.” Sooyoung hanya bisa pasrah tatkala sepupunya menyuruhnya untuk masuk ke mobil.

“Kyuhyun… Kyuhyun menipuku oppa.” Creita Sooyoung pada akhirnya.

“Syukurlah”

“Yakk. Kenapa kau malah berkata seperti itu?” ucap Sooyoung tidak terima.

“Lebih baik kau mengetahuinya sekarang dari pada terlambat Soo-ah.”

Suasana hening kini menemani perjalanan Sooyoung dari basecamp flower boys. “Oppa bagaimana kau bisa tau aku ada di basecamp flower boys?” Sooyoung penasaran dengan kemunculan Siwon yang tiba-tiba.

“Tadi aku tak sengaja lewat dan melihat kau terluntang lantung di jalan seperti orang gila.”

“Yakk. Kau mengataiku gila oppa?” ucap Sooyoung tak terima.

“Ya menurutmu apa. Menangis di jalan kalau bukan gila.”

Sooyoung hanya cemberut mendengar ucapan Siwon. Beruntung sih Siwon lewat dan bersedia mengantarkan dia pulang.

“Aku berharap kau tak kembali ke sisi Kyuhyun lagi Youngie.” Ucap Siwon serius.

“Dulu memang aku mencintainya oppa tapi sekarang aku sudah membencinya. Terima kasih oppa sudah ada di dekatku. Kenapa ya baru sekarang aku sadar?” tanya Sooyoung pada diri sendiri.

“Tak masalah kapan kau sadar. Yang terpenting sekarang semua sudah terbuka.”

“Eum. Annyeong oppa” Sooyoung mulai turun dari mobil Siwon.

“Annyeong” Siwon mulai meninggalkan kediaman Sooyoung.

@@@

Keesokan harinya Seoul High School digegerkan dengan kabar putusnya Cho Kyuhyun dan Choi Sooyoung. Yang membuat heboh adalah bahwa yang memutuskan hubungan kasihnya adalah Choi Sooyoung.

“Aku tak menyangka Sooyoung seberani itu pada Kyuhyun.”

“Iya.”

“Akhirnya aku memiliki kesempatan untuk mendekati Kyuhyun oppa” teriak salah satu siswi.

Masih banyak gosip-gosip yang beredar di sekolahan yang belum diketahui Kyuhyun.

Sesampainya di parkiran Kyuhyun dihadiahi tatapan yang suliat diartikan dari orang-orang yang ditemuinya. “Ada apa dengan mereka?” Kyuhyun tak menghiraukan tatapan aneh yang ditujukan pada dirinya. Dia terus melangkah menuju kelasnya yang terletak dilantai 2, kelas 2-A.

“Hyung kau sudah dengar kabar terbaru?” tanya Minho yang kini mensejajarkan langkahnya dengan langkah Kyuhyun.

“Belum. Memangnya ada apa?”

“Lihat ini” Minho menyerahkan selebaran yang berhasil membuat Kyuhyun geram.

“Siapa yang membuat ini?” tanya Kyuhyun marah.

“Aku tak tahu. Mungkinkah Sooyoung-ssi?” tanya Minho tak yakin.

“Minho-ya bawa tasku ke kelas aku ada urusan sebentar.” Tanpa menunggu jawaban Minho Kyuhyun sudah melemparkan tasnya dan berjalan lurus ke arah kelas 2-D, kelas Sooyoung.

BRAKKK

Pintu kelas Sooyoung terdorong dengan sangat kasar. Seluruh siswa sejenak menghentikan aktifitasnya. Kyuhyun, sekarang menjadi pusat perhatian. “Di mana Sooyoung?” tanya Kyuhyun tanpa basa basi. Tak ada yang menjawab.

“Sepertinya di perpustakaan” jawab salah seorang penghuni kelas 2-D.

Kyuhyun kemudian meninggalkan kelas 2-D dengan sangat marah. Dia berjalan dengan sangat tergesa menuju perpustakaan yang terletak di lantai dasar.

BRAKK

Lagi-lagi Kyuhyun membuka pintu dengan sangat kasar. Diedarkan pandangannya ke seluruh tempat. “Di mana Sooyoung?” tanya Kyuhyun pada petugas perpustakaan.

“Di sebelah sana” tunjuk penjaga perpus.

Dengan langkah yang panjang Kyuhyun menuju arah yang di maksud penjaga perpus. “Kau di sini rupanya.”

Sooyoung hanya tak acuh pada kedatangan Kyuhyun. Dan itu membuat Kyuhyun muak.

“Kau yang menyebarkan semuanya?” tanya Kyuhyun to the point.

“Nde”

“Ciks. Sudah puas kau mempermalukanku?” tanya Kyuhyun sarkatis.

“Aku hanya bicara apa adanya.” Sooyoung masih belum mengalihkan perhatiannya pada Kyuhyun.

“Kau…” Kyuhyun mulai geram. “Apa yang kau inginkan?” tanya Khyuhyun pada akhirnya.

“Jangan ganggu aku” ucap Sooyoung tanpa rasa takut. Dia benar-benar menyesal pernah menyukai Kyuhyun.

BRAKK

Kemudian Kyuhyun mendorong tubuh Sooyoung ke tembok yang ada di belakang Sooyong.

“Yakk. Apa yang kau lakukan?” tanya Sooyoung marah.

“Ini yang namanya mengganggu.” Kyuhyun mulai menepis jarak diantara dia dan Sooyoung.

“Minggir kau.”ucap Sooyoung saat Kyuhyun sudah berhasil mengurungnya.

“Tak akan.” Bibir merah Sooyoung sepertinya berhasil membangunkan singa yang tertidur dan dalam sekian detik bibir itu telah dijamah oleh Kyuhyun.

Cherry blossom. Itulah rasa bibir Sooyoung.

Sooyoung sudah berusaha berteriak semampu dia namun sayang perpustakkan dalam keadaan sepi, kedua tangannya berhasil di kunci oleh tangan Kyuhyun dan tubuhnya kini dihimpit oleh tubuh Kyuhyun. Ciuman Kyuhyun kini semakin dalam. Sepertinya bibir Sooyong sudah menjadi candu untuknya.

BUKKK

Seseorang telah berhasil menarik Kyuhyun dan berhasil menghajarnya. Akibatnya Kyuhyun sudah terjerembab ke lantai.

“Dasar brengsek”

“Cish. Kalau dari dulu aku tahu bibirmu seenak ini sudah dari dulu aku melalukannya padamu Choi. Dan mungkin kita akan bercinta.” Ucap Kyuhyun pada Sooyoung yang kini tengah merapikan seragamnya yang acak-acakan akibat ulahnya.

“Bedebah, hentikan ucapan kotormu Kyuhyun-ssi”

“Cish. Sepupu yang jadi pahlawan kesiangan.”

Siwon tidak menanggapi omongan Kyuhyun kini dia melihat Sooyoung yang sepertinya sudah membaik. Tanpa babibu Siwon membawa Sooyoung ke luar dari perpus.

“Gomawo oppa telah menolongku” ucap Sooyoung saat mereka menuju ke kelas Sooyoung.

“Nde. Lain kali kau lebih hati-hati Youngie. Untung saja aku cepat datang.”

“Nde. Terlambat 1 menit saja aku tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi padaku.”

“Sudahlah cepat masuk ke kelasmu.”

“Nde” Sooyoung memasuki kelasnya dengan perasaan campur aduk. Sementara itu meski bibir Kyuhyun agak sobek namun dia dapat tertawa lepas mengingat dia telah berhasil mengambil ciuman pertama Choi Sooyoung.

“Aku akan mendapatkanmu Choi”

TBC

Diposkan pada FF KyuYoung

Forget [Sequel dari Miracle In December]

Forget

FORGET

Cast

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun
  • Cho Hyunsoo [OC]
  • etc

Genre

General, Drama’s

Length

Drabble

© vibra s.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

Saat ini Kyuhyun tengah diperiksa oleh dokter yang menanganinya. Tim dokter heran juga saat mengetahu pasien bernama Cho Kyuhyun bisa sadar dari komanya.

Setelah selesai memeriksa Kyuhyun dokter Jung meminta Sooyoung menemuinya di ruangannya. “Hyunsoo-ah eomma pergi sebentar, nde?” pamit Sooyoung pada putranya yang kini duduk di samping Kyuhyun.

“Nde eomma.” Sooyoung-pun perllahan menjauhi ruang ianap Kyuhyun dan berjalan menuju ruengan dokter Jung Soyeon.

“Annyeong.” Sapa Sooyoung setelah dia sampai di ruangan dokter Jung.

“Annyeong nyonya Cho, silahkan duduk.” Sooyoung kemudian mendudukkan tubuhnya di kursi depan meja kerja dokter Jung.

“Bagaimana keadaan sua… maksud saya mantan suami saya dokter?” Sooyoung meralat ucapannya tentang statusnya bersama Kyuhyun.

“Ini sebuah keajaiban besar nyonya, keadaan tuan Cho sudah membaik namun dia memerlukan waktu untuk mengaktifkan anggota geraknya sebab ia terlalu lama berbaring di ranjang.”

“Nde. Saya sangat berterima kasih kepada dokter akhinya berkat kerja keras anda tuan Cho bisa sadar.” Sooyoung mulai menangis bahagia.

“Jangan seperti itu nyonya, ini semua berkat rahmat Tuhan dan berkat doa-doa orang-orang yang menyayangi tuan Cho.”

“Kalau begitu saya permisi dokter.” Undur Sooyoung. “Annyeong”

“Annyeong.”

Sesampainya di ruang Kyuhyun Sooyoung dikejutkan dengan keberadaan Yoona. “Kau… kenapa ada di sini?” tanya Sooyoung dengan hati-hati.

Sebelum Yoona menjawab pertanyaan Sooyoung, Kyuhyun lebih dulu menjawabnya. “Dia siapa chagie?” tanya Kyuhyun seraya memandang Sooyoung yang berdiri di samping Hyunsoo yang tadinya duduk di sofa bangkit menghampiri ibunya.

“Oppa..oppa tak mengenalku?” tanya Sooyoung memastikan.

“Eomma, ayah bilang dia tak mengenalku. Padahal aku ‘kan putranya.” Ucap Hyunsoo yang kini memandang Sooyoung dengan keheranan.

TREKK

Terdengar suara pintu yang dibuka. Ternyata dokter berkunjung ke ruangan Kyuhyun. “Maaf nyonya Cho kami harus memberitahukan kabar duka ini, tuan Cho mengalami amnesia.” Jelas dokter Jung yang saat ini berhadapan dengan Sooyoung.

“Nde?” . “Bagaimana bisa dokter?”

“Tuan Cho mengalami benturan keras di kepalanya sehingga ada saraf-sarafnya yang terganggu.”. “Saya permisi dulu. Annyeong”

“Annyeong”

Suasana lenggang itulah yang terjadi di ruangan Kyuhyun. Sekarang Kyuhyun tengah lahap menerima suapan dari Yoona.

“Sayang sudah waktunya kita pulang. Yoona-ssi tolong jaga Kyuhyun. Annyeong”

Sebelum putranya mengatakan apapun Sooyoung sudah menyeretnya menuju luar kamar Kyuhyun. “Eomma kenapa kita meninggalkan oppa bersama bibi yang tidak kita kenal itu?” tanya Hyunsoo yang kini berjalan di samping Sooyoung.

Sooyoung hanya menghela nafas panjang. Kemudia mensejajarkan tingginya. “Sayang appa Kyuhyun sudah bahagia bersama bibi tadi. Jadi kita tak boleh mengganggunya, arasseo?”

“Arra, eomma.”

Kemudian sepasang ibu dan anak itu meninggalkan Seoul Hospital menuju rumah mereka. Dalam perjalanan pulang suasana hening menemani Sooyoung dan Hyunsoo. “Eomma.. appa..” Hyunsoo tidak melanjutkan perkataannya.

“Ada apa Hyunsoo-ya?” tanya Sooyoung heran. Sooyoung yang tadinya menghadap ke jalan kini tengah menatap putranya dengan heran. Saat ini Sooyoung dan Hyunsoo tengah mengendarai taxi yang tadi Sooyoung pesan saat meninggalkan kamar Kyuhyun.

“Tidak ada eomma.” Hyunsoo tidak mau melihat ibunya sedih jadi dia tidak melanjutkan perkatannya. Sebenarnya meskipun masih kecil Hyunsoo tahu bahwa ibunya sangat merindukan ayahnya. “Eomma sebaiknya kita pergi ke rumah kakek, sudah 1 bulan kita tidak mengunjunginya.”

“Nde, kta ke sana. Paman tolong bawa kami ke perumahan Nowook 12.” Perintah Sooyoung pada sang sopir.

“Nde nyonya.”

Selama 30 menit perjalanan yang diperlukan untuk sampai di perumahan Nowook. Saat ini Hyunsoo tengah tidur jadi Sooyoung berini siatif menggendong sang putra. “Ini paman.” Ucap Sooyoung seraya menyerahkan uang beberapa lembar won.

“Gamsahamida.”

“Cheonma.”

Sooyoung melangkah dengan tak menentu menuju pintu rumah kedua orangtuanya. Masih terpatri sangat jelas kejadian pagi tadi saat Kyuhyun akhirnya bangun dan saat Kyuhyun tak ingat siapa dirinya dan Hyunsoo sesungguhnya. “Hyunsoo-ya mungkin ayahmu tak menganggap kita penting sehingga dia melupakan kita.”

TINGTONG

Suara bel rumah keluarga Choi berhasil mengalihkan Choi Jungnam yang tadinya membaca koran kini melangkah menuju pintu utama rumahnya.

Tang selang beberapa dia melihat sang putri tengah menggendong jagoannya. “Annyeong Youngi silahkan masuk.”

“Aneyeong appa.” Kemudian Sooyoung masuk ke rumah dan mendudukkan tubuhnya di sofa berwarna krem yang terletak di ruang tamu.

“Tumben kau baru ke mari?” tanya tuan Choi yang kini duduk di samping Sooyoung.

“Nde, akhir-akhir ini aku baru sibuk ayah.”

Sooyoung mengelus rambut sang putra yang kini tengah terlelap dalam tidurnya. “Hyunsoo sudah tumbuh besar ayah, aku tak menyangka kini dia sudah sebesar ini.”

“Nde, waktu terus berjalan apapun yang terjadi makanya kau harus cepat-cepat menikah agar dia tidak kesepian.”. “Youngi Hyunsoo butuh kasih sayang seorang ayah dalam perkembangannya.”

Ucapan Choi Jungnam berhasil membuat Sooyoung tertegun. Sejujurnya Sooyoung masih mencintai Kyuhyun namun sayang, namja itu terlalu mengecewakannya sehingga dia sulit memaafkannya. “Suatu saat nanti pasti aku akan menikah ayah,” ucap Sooyoung, tak ingin melihat ayahnya sedih. “Ibu dimana?” tanya Sooyoung yang kini mengedarkan pandangan keseluruh ruangan.

“Ibumu sedang memask, cha bantulah dia.”. Sooyoung kemudian bangkit dari duduknya dan berjalan menuju dapur.

“Ayah aku titip Hyunsoo.” Ucap Sooyoung tatkala dia sampai diujung pintu dapur.

“Nde.”

Sesampainya di dapur pemandangan yang dilihat Sooyoung ialah ibunya tengah mengaduk-aduk sup yang kini masih berada di atas kompos.

“Sepetinya sudah enak.” Ucap Choi Soohee saat mencoba kuah sup yang ia buat.

GREPP

Soohee merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

“Ibu, biarkan seperti ini dulu.” Ucap seseorang di belakang Soohee.

“Dasr anak nakal kemana saja kau ini?. “Kenapa baru sekarang mengunjungi ayah ibumy eoh?” ucap Soohee saat Sooyoung sudah melepaskan pelukannya dan sekarang tengah berdiri di sampingnya.

“Ibu aku sedang sibuk kau tahu itu. Boleh aku mencicipinya?” tanya Sooyoung dengan mata yang berbinar.

“Nde, silahkan tuan putri.” Soohee menyerahkan ciduk supke Sooyoung. Dengan cekatan Sooyoung menerima ciduk itu.

“Eum, enak ibu.” Komentas Sooyoung saat dia sudah mengambil sedikit kuah sup.

“Baiklah. Mari kita menyaipkan semuanya untuk makan siang.” Soohee kemudian mematikan kompor dan menyuruh Sooyoung mengambil piring dirak dapur.

Selang 15 menit semua sudah tersedia di meja makan. Saat ini Hyunsoo juga sudah bangun dari tidurnya. “Mashita.” Ucap Hyunsoo tatkala dia memasukkan nasi dan sedikit kuah sup ke mulutnya.

Orang-orang yang melihatnya hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan dari Hyunsoo. “Siapa dulu yang masak nenek.” Ucap Soohee membanggakan.

Acara makan siang pun berlanjut hingga semua sudah merasa kenyang. Selang beberapa menit setelah makan siang selesai Hyunsoo mmembuat geger orang di meja makan tak terkecuali ibunya, Choi Sooyoung. “Kakek nenek tadi aku dan ibu menjenguk ayah. Ayah ternyata tak mengenali kami dia malah berduaan dengan bibi yang tak aku kenal namanya. Meskipun ayah tak mengingatku aku senang dia sudah sadar.” Semua tercengang mendengar cerita dari Hyunsoo. Tak ada yang bersuara. “Kalian kenapa?” tanya Hyunsoo heran. “Aku ‘kan hany bercerita mengenai pengalamanku hari ini.” Jawab Hyunsoo polos.

“Sayang kau mau bermain dengan Daehyun?” tanya Sooyoung guna mengalihkan topik pembicaraan kali ini.

“Nde. Kalua begitu aku akan menemuinya. Kakek nenek eomma annyeong.” Pamit Hyunsoo yang kini tengah berjalan menuju rumah Daehyun yang terletak di samping rumah orangtua Sooyoung.

“Youngi bisa kau ceritakan apa maksud Hyunsoo tadi?” Tanya tuan Choi.

“Hyunsoo benar ayah. Pagi tadi akhirnya Kyuhyun sadar dari komanya. Kami sangat bahagia namun dia tak mengenali kami dia hanya ingat bahwa Yoona adalah kekasihnya.” Sooyoung tak melanjutkan perkataannya, saat ini dia tengah menundukkan pandangannnya.

“Sudahlah Youngi.” Ucap  nyonya Choi menghibur.

Sementara itu di rumah sakit tempat Kyuhyun menginap terjadi konflik yang sengit antara Kyuhyun dan Yoona.

“Oppa kenapa kau melakukan ini pada Youngi?” tanya Yoona frustasi.

“Aku merasa bersalah padanya jadi.. aku memutuskan ini semua Yoona-ya.”

“Dengan berpura-pura kau tak mengenal dia dan Hyunsoo itu malh menyakitinya oppa. Aku tak mau menyakiti Sooyoungi lebih dalam sudah cukup aku dulu berselingkuh padamu. Sekarang aku tak mau ikut dalam permainanmu. Annyeong.” Yoona pergi dari kamar Kyuhyun dengan perasaan yang sangat kecewa. Dulu memang dia mencintai Kyuhyun sampai-sampai dia mau dijadikan selingkuhannya namun sekarang Yoona sadar bahwa tindakannya salah dan dia tidak mau melakukan kesalahan untuk yang kedua kalinya.

“Heuhh.” Kyuhyun hanya menghela nafas panjang. Dia kini sendiri, orangtuanya sudah tak mau menganggapnya anak setelah mereka tahu bahwa selama ini Kyuhyun membahongi mereka, Sooyoung mantan istrinya kini menjauhinya karena dia telah membuat kesalahn yang sangat fatal dan Yoona yang dulu orang yang sangat dia cintai pergi meninggalkannya lantaran Yoona tak ingin membuat kesalahan untuk yang kedua kalinya. “Semua telah meninggalkanku.” Ucap Kyuhyun miris.

@@@

Pagi hari sudah tiba namun Kyuhyun masih belum bangn dari tidurnya.

“Ayah!” ucap seorang anak yang kini berdiri di samping Kyuhyun. Dari raut wajahnya sangat terlihat bahwa bocah itu sangat bahagia.

Perlahan Kyuhyun membuka matanya. Saat ini yang dia lihat adalah seorang bocah berseragam TK yang tengah memandangnya dengan berbinar-binar. “Nugu?” ucapnya saat melihat bocah tersebut.

“Naneun Cho Hyunsoo imnida.” Ucap bocah itu. Kyuhyun tersenyum tatkala Hyunsoo selesai mengucapkan perkenalannya.

“Aku Cho Kyuhyun, panggil saja paman Kyu.” Ucap Kyuhyun saraya mendudukkan tubuhnya.

Kyuhyun heran dengan perubahan mimik Hyunsoo. “Ada apa Hyunsoo?”

Hyunsoo kemudian melihat Kyuhyun karena dia merasa Kyuhyun memanggilnamanya. “Bolehkan aku memanggil paman Kyu ayah?” tanya Hyunsoo memastikan.

Kyuhyun tercekat dengan perkataan Hyunsoo. “Si..silahkan.” Jawab Kyuhyun kikuk.

“Gomawoyo. Ayah belum makan?” tanya Hyunsoo saat dia melihat semangkuk bubur masih berada di nakas dan makanan itu belum sedikitpun tersentu. Kyuhyun hanya mengeleng sebagai jawaban atas pertanyaan Hyunsoo. “Aigoo. Kalau ayah tidak makan bagaimana ayah mau cepat sembuh.” Omel Hyunsoo yang kini berjalan menuju nakas dan menggambil mangkuk bubur.

Kyuhyun hanya tersenyum melihat tingkah laku putranya. Dia sepertimu Sooyoungi, cerewt dan perhatian. Ucap Kyuhyun dalam hati.

“AKK” Ucap Hyunsoo saat menyuruh Kyuhyun membuka mulutnya. Kyuhyun hanya tersenyum dan membuka mulutnya sesuai arahan Hyunsoo.

“Mashita?” tanya Hyunsoo penasaran.

“Mashita.”

Demi membuktikan perkataan sang ayah Hyunsoo mencoba sedikit buburya. “Uwekk. Ini hambar ayah.” Protes Hyunsoo.

“Ini memang hambar sayang. Ayah ‘kan sedang sakit.”

TREKKK

Kemudian pintu ruangan Kyuhyun terbuka. Di sana muncullah Sooyoung dengan wajah merah. “Hyunsoo kenapa kau tidak berangkat sekolah dan malah ada di sini?” tanya Sooyoung saat dia sudah ada di dekat putranya.

“Aku ingin menemani ayah ibu. Kasihan dia sendirian.” Jawaban Hyunsoo membuat hati Kyuhyun dingin dan merasa teduh. Sooyoung yang tadinya memarahi Hyunsoo kini mulai terkontrol emosinya.

“Maafkan aku Sooyoung-ssi yang telah merepotkan kalian.” Ucap Kyuhyun merasa tidak enak jika dia merepotkan putranya.

“Gwechana Kyuhyun-ssi. Hyunsoo ayo pulang kalau begitu.” Ajak Sooyoung pada sang putra.

“Ayah baru saja makan. Baru satu suapan ibu jika ibu ingin cepat aku pulang, tolong suapi ayah.” Ucapan Hyunsoo kali ini benar-benar membuat sepasang mantan suami-istri itu tercegang.

“Aku bisa makan sendiri Hyunsoo-ya.” Ucap Kyuhyun yang merasa tak enak pada Sooyoung.

“Anni. Aku ingin ibu yang menyuapi ayah.” Kekeuh Hyunsoo.

Sooyoung hanya menghela nafas. “Baiklah ibu akan menyuapi Kyuhyun-ssi.” Kemudian Sooyoung mengambil alih mangkuk yang tadi di bawa Hyunsoo.

“Buka mulutmu Kyuhyun-ssi.”

“Nde?” Kyuhyun belum sadar dari keterkejutannya. Setelah Kyuhyun sadar diaa buru-buru membuka mulutnya. Sarapan kali ini dilalui dengan suka cita bersama mantan istrinya dan sang putra.

“Kau membohongi kami bahwa kau tak mengingat aku dan Hyunsoo?” tanya Sooyoung yang selesai menyuapi Kyuhyun dan saat ini tengah memandang pemandangan leat jendela kamar Kyuhyun.

“Nde? Apa maksudmu Soyoung-ssi?” Tanya Kyuhyun seolaj-olah dia tak mengertia apa yang dimaksud mantan istrinya itu.

“Kau tak usah pura-pura oppa. Yoona sudah menceritakan semuanya padaku.” Jawab Sooyoung seraya memandang Kyuhyun yang duduk di ranjangnya.

SKAKMAT

Kyuhyun tak berkutik. Semuanya benar. Dia hanya menundukkan pandangannya. “Mian” satu kata itulah yang keluar dari mulut Kyuhyun.

Mendengar jawaban itu Sooyoung hanya tersenyum dan berjalan menuju ranjang Kyuhyun. “Aku sudah memaafkanmu. Terimakasih telah menjaga Hyunsoo.”

“Eum. Sudah seharusnya aku menjaganya aku ‘kan ayahnya.”

“Nde, kau benar.”

Kini matahari sudah tergelincir dari tempatnya berada diagantikan dengan keberadaan bulan sabit yang sangat indah tatkala dilihat dari tempat yang lumayan tinggi.

Pada akhirnya Sooyoung memutuskan untuk menerima pinangan Kyuhyun kembali dan hidup bahagia bersama Kyuhyun, Hyunsoo serta calon anak yang kini tengah dikandungnya.

END

  Lanjutkan membaca “Forget [Sequel dari Miracle In December]”

Diposkan pada Tak Berkategori

1 Choice [Series 3]

1

1 Choice

Cast

  • Cho Kyuhyun
  • Seo Joohyun
  • Choi Sooyoung
  • etc

Genre

General, Royal life, Drama’s.

Length

[Series 3]

© vibra s.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

Matahari kini digantikan oleh kehadiran bintang yang berkerlap kerlip di langit. Seluruh penduduk Korea sudah mulai pulang ke rumah masing-masing, tak terkecuali Kyuhyun dan Changmin yang kini sedang menuju istana Cho. Tak ada satu pun obrolan yang terjadi diantara keduanya. Kini mereka fokus menunggangi kudanya sebab malam sudah menyergap mereka.

Tak selang beberapa lama Kyuhyun dan Changmin sudah sampai di depan gerbang istana Cho. Pengawal yang melihat kedatangan keduanyapun membuka pintu gerbang istana. Seluruh pengawal hormat kepada mereka. Setelah sampai di pelataran istana Kyuhyun dan Changmin turun dari kudanya dan berjalan menuju paviliun sang Pangeran.

“Gomawo Changmin-ssi, hari ini kau telah menemaniku melakukan perjalanan” ucap Kyuhyun saat dia hendak membuka pintu kamarnya.

“Cheomaneyo Pangeran. Sudah menjadi kewajiban saya untuk mengantar kemanapun yang Anda inginkan. Saya mohon pamit, hendak membersihkan diri.” Ucap Changmin di depan pintu kamar Kyuhyun.

“Nde, silahkan”.

Kemudian Changmin undur diri dari hadapan Kyuhyun dan berjalan menuju kamarnya yang terletak tak jauh dari paviliun Pangeran.

Sesampainya di kamar Kyuhyun melepaskan bajunya dan pergi berendam air hangat di kamar mandinya. Menurutnya hari yang dilalui sangat panjang sehingga membuatnya letih, dari mengunjungi Sungkyngkwan sampai menenangkan diri di padang ilalang.

Aroma terapi kini menyebar di seluruh ruangan yang Kyuhyun tempati. Rasa tenang, itulah yang Kyuhyun rasakan saat ini.

TOKK…TOKKK…TOKKK

Terdengar suara pintu yang diketuk dari luar kamar mandi Kyuhyun.

“Ya siapa?” tanya kYuhyun penasaran sebab orang tersebaut telah mengganggu ketenangannya.

“Ini saya Shim Changmin. Anda dipanggil raja untuk menghadap pangeran” ucap Changmin yang kini masih berdiri diambang pintu kamar mandi Pangeran yang tertutup.

Setelah mendengar perkataan Changmin, Kyuhyun bangkit dari berendam dan membersihkan tubuhnya. Tak berapa lama dia membuka pintu kamarnya.

“Changmin-ssi bilang ke raja aku akan menemuinya segera.”

“Nde.” Kemudian Changmin meninggalkan Kyuhyun untuk berganti baju dan pergi menuju sang raja untuk menyampaikan pesan dari sang pangeran.

“Annyeong.” Ucap Changmin dari luar pintu ruangan sang Raja.

“Anyyeong, silahkan masuk Changmin-ssi.” Setelah dipersilahkan pengawal yang menjaga pintu ruangan raja membukakan pintu untuk Shim Changmin.

Tatkala Changmin sampai di ruangan sang raja dia dikejutkan dengan keberadaan Raja Choi di sana.

“Annyeong” sapa Changmin pada raja yang diketahui bernama Raja Choi Jungnam.

“Annyeong.” Raja Choi hanya tersenyum pada Changmin.

Setelah mengingat pesan pangeran, Shim Changmin hendak mengutarakannya namun raja Cho lebih dahulu berucap.

“Di mana Pangeran?” tanya raja Cho heran sebab putranya itu seharusnya ada di sana.

“Maaf raja, pangeran sebentar lagi akan datang.” Jelas Changmin yang membuat raja Cho lega.

“Baiklah kalau begitu.”

“Kalau begitu saya undur diri. Annyeong”

“Anyyeong”

Changmin mulai meninggalkan ruang sang raja menuju kamarnya yang terletak cukup jauh dari ruangan tersebut. Di tengah perjalanannya dia bertemu sang pangeran.

“Changmin-ssi bisakah kau menemaniku menuju ruangan raja?” tanya Kyuhyun yang berlawanan arah dengan Chang Changmin.

“Nde Pangeran.”

“Kalian kalau begitu kembali ke tugas masing-masing. Aku sudah bersama Shim Changmin.” Perintah Kyuhyun pada 2 anak buah yang mengikutinya dari paviliunnya.

“Nde Pangeran.”

Setelah kepergian 2 pengawalnya kini Kyuhyun dikawal Changmin menuju ruangan sang raja. Setelah sampai di depan ruangan sang raja, pengawal yang menjaga pintu tersebut membuka pintu untuk sang pangeran. Kyuhyun melanjutkan langkahnya menuju tempat sang raja berada sementara Changmin menunggu diluar ruangan tersebut.

“Anyyeong.” Sapa Kyuhyun pada kedua raja yang saat ini tengah berada dihadapannya.

“Annyeong” Balas kedua raja tersebut.

Setelah mengetahui siapa yang datang raja Cho bangkit dari duduknya dan berjalan menuju sang putra.

“Silahkan duduk pangeran.” Raja Cho mempersilahkan pangeran yang kini masih berdiri.

“Nde.” . Kyuhyun kemudian mendudukkan dirinya. Saat ini dihadapan Kyuhyun telah ada seorang raja yang asing baginya. Raja dengan wajah cemerlang, mata yang teduh dan postur yang sangat sempurna untuk ukuran seorang raja yang sudah tak muda lagi.

“Pangeran, perkenalkan ini raja Choi Jungnam calon mertuamu.” Jelas Raja Cho mengenai siapa tamunya kali ini.

Kyuhyun hanya tertegun tatkala ayahnya menyebutkan siapa sosok raja di depannya.

“Nanenun Cho Kyuhyun imnida.” Ucap Kyuhyun saat dia sudah berhasil mengendalikan diri.

“Nde, aku bahagia memiliki calon menantu sepertimu Kyuhyun-ah.” Ucap Raja Choi jujur.

Obrolan-pun berlanjut sampai tak terasa hari sudah mulai petang. Raja Choi undur diri dari istana Cho. “Lainkali aku akan membawa putriku dan akan mengenalkan pada kalian. Sampai jumpa Cho Younghwan, Pangeran Cho Kyuhyun.” Ucap raja Choi saat akan meninggalkan istana Cho.

“Sampai Jumpa.”

Saat akan meninggalkan ruangan sang ayah, Kyuhyun di tahan sebentar olehnya.

“Pangeran, kau tahukan apa yang seharusnya kau lakukan?” tanya raja Cho memastikan.

“Nde. Sebentar lagi saya akan menikah Raja.”

“Bagus kalau kau sudah paham. Kembalilah ke paviliunnmu, hari sudah mulai malam.” Perintah raja pada sang putra.

“Nde. Annyeong”

“Anyyeong.”

Setelah kepergian sang putra raja Cho menghela nafas panjang. “Panageran ini semua demi rakyat kita. Aku percaya Putri Choi Sooyoung adalah orang yang tepet menemanimu memimpin kerajaan ini, kelak.”

Setelah meninggalkan ruangan sang ayah kini Kyuhyun ditemani Changmin pergi ke paviliunnya.

“Changmin-ssi sebentar lagi aku akan menikah” keluh Kyuhyun. Saat ini mereka sudah berada tak jauh dari paviliun pangeran.

“Cepat atau lambat ini akan segera terjadi pangeran. Sudah saatnya Anda memiliki pendamping hidup, raja sudah tak muda lagi.” Nasihat Changmin.

“Nde, kau benar. Terkadang aku iri pada rakyat biasa yang dapat menentukan jodohnya dengan kemauan sendiri.” Kyuhyun terus memandang lurus.

“Seharusnya pangeran bersyukur dilahirkan dari keluarga kerajaan, sebab Tuhan pasti memiliki rencana lain dibalik ini semua. Saya yakin calon istri pangeran adalah terbaik dari yang terbaik.”

“Kau benar, tak mungkin ‘kan permaisuriku itu asal asalan?. Haha” ucap Kyuhyun hambar.

“Sudah malam sebaiknya pangeran masuk ke kamar. Udara malam tak baik untuk kesehatan.” Nasihat Changmin yang kini sudah berada tepat di depan pintu kamar sang pangeran.

“Kau benar Changmin-ssi. Aku juga sudah mulai mengantuk. Annyeong”

“Annyeong”.

Kemudian Changmin pergi menuju kamarnya dan tidur dengan puas.

@@@

Matahari sudah muncul untuk menyapa seluruh penduduk di dunia, naun kemunculannya belum berhasil membuat bangun seorang puti yang kini masih meringkuk di selimut tebalnya.

“Putri bangun. Hari sudah mulai pagi.” Ucap dayang bernama Kim Hyoyeon yang kini tengah menggoyang-goyangkan tubuh sang putri.

“Heum.” Tak ada reaksi apapun dari sang putri selain guamaman yang tak jelas. Kim Hyoyeon sudah kehabisan akal untuk membangunkan putri yang satu ini. Karena sudah menyerah dia bergi dari kamar sang putri.

Sebenarnya di balik selimut tebalnya kini Sooyoung tengah tersenyum penuh kemenangan. Sebenarnya dia sudah bangun sejak tadi namun dia enggan melangkahkan kakinya dari tempat tidurnya sebab dia masih belum menerima bahwa sebentar lagi dia akan menikah.

Kim Hyoyeon akhirnya keluar dari kamar sang putri dengan wajah frustasi karena belum bisa membangunkan putri. Melihat Hyoyeon berjalan tanpa kehadiran sang putri ratu Choi menegur sang dayang.

“Kim Hyyeon-ssi.” Panggil sang ratu.

“Nde.” Jawab Hyoyeon spontan. Dia takut ratu akan marah karena tidak berhasil membangunkan sang putri.

“Di mana putri?” tanya ratu yang kini sudah berada di hadapan Hyoyeon.

“Eumm. Anu ratu.. purti..putri belum bangun.” Hyoyeon menunduk takut kalau-kalau ratu akn memarahinya.

“Anak itu….”. “Heuh” ratu hanya menghela nafas panjang. “Baiklah kembalilah bekerja aku yang akan membangunkan putri Choi.”

“Nde. Annyeong ratu” ucap Hyoyeon sebelum meninggalkan ratu yang kini melangkah menuju kamat=r sang putri.

“Annyeong”

TREKKKK

Terdengar suara pintu yang dibuka dengan sangat kencang. Dibalik selimutnya Sooyoung bertanya-tanya apa mungkin danyang Kim kembali lagi ke kamarnya dan menyuruhnya bangun.

SERKKK. Tirai di kamar sang putri-pun di buka sehingga kini tubuh sang putri tersinari cahaya hangat matahari.

Sooyoung sudah akan marah-marah jika dayang Kim yang membuka tirai di kamarnya namun suaranya tercekat tatkala yang dihadapinya saat ini ialah ratu Choi Soohee.

“Ra..ratu?” Sooyoung masih belum sadar dari keterkejutannya. Saat ini rambut panjan sang putri tengah bergoyang-goyang sebab angin semilir tengah memasuki kamarnya.

“Putri aku tak menyangka sudah siang dan kau baru bangun? Di mana ajaran tata krama yang kau pelajari?” ucap sang ratu dengan nada marah.

“Ratu..” Sooyoung hendak menangis namun dia lekas menyadari apa kesalahannya. “Mianhamida.” Sooyoung masih menundukkan wajahnya. Di wajahnya tercetak jelas dia sangat bersedih dengan perkataan sang ibu.

Ratu Choi merasa heran karena dia tak mendengar suara sang putri lagi. Tatkala dia berbalik menghadap sang putri dia baru menyadari bahwa perkataan yang baru saja dia katakan terlalu kasar. Dengan perlahan dia mendekati sang putri dan memeluknya. “Ibu tidak bermaksud membentakmu sayang. Kalau jam segina kau baru bangun bagaimana kau akan memimpin rakyatmu?” ucap ratu seraya melepaskan pelukannya dan memandang intens ke arah putrinya. Seakan mengetahui apa yang akan diucapkan putrinya dia melanjutkan perkataannya. “Sayang sebentar lagi kau akan menikah, bagaimana tanggapan suamimu saat mendapati istrinya banyun lebih siang diabanding dirinya? Kau ingin suamimu berpindah ke wanita lain?”

“Ibu..ibu jangan menakutiku. Aku tak ingin suamiku kelak berpindah ke wanita lain.”

“Makanya, dari hal yang kecil kau harus berlatih untuk disiplin. Cha! Mandilah sudah ada tamu spesial yang menunggumu di taman?” . ratu mulai bangkit dari duduknya dan berjalan meninggalkan sang putri.

“Nugu?” tanya Sooyoung penasaran.”

“Rahasia. Makanya cepatlah temui dia. Kasihan dia sudah menunggumu dari tadi.”. Ratu Choi mulai meninggalkan Sooyoung yang masih mengira-ira siapa tamu spesialnya.

TBC

  Lanjutkan membaca “1 Choice [Series 3]”

Diposkan pada Tak Berkategori

Love, Hate #2

LH

Love, Hate

Cast

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun
  • etc

Genre

Teenager

Length

[Series 2]

© vibra s.

Desclaimer : my imagination & just for fun

Awas typo dimana-mana !!

Happy reading^^

Setelah Kyuhyun dan Sooyoung menjadi sepasang kekasih, Sooyoung jarang pulang bersama sepupunya, Choi Siwon saat ditanya dia hanya tersenyum-senyum dan mengatakan bahwa dia “akan pulang bersama orang yang spesial.”

Sementara itu Seohyun tampaknya mulai cemburu dengan edekatan Kyuhyun dengan Sooyoung. Meskipun hanya pacar pura-pura namun dia takut bahwa Kyuhyun akan jatuh cinta pada Chpoi Sooyoung. “Oppa tak bisakah kau mengakhiri sekarang? Aaku mulai tak nyaman kau semakin hari semakin dekat dengannya.” Pinta Seohyun pada suatu hari di basecamp flower boys.

“Aku belum bisa Seo-ah ini baru 2 minggu. Tenanglah cintaku hanya untukmu kok.”

Mendengar jawaban sang kekasih Seohyun hanya mempout bibirnya. Sejujurnya Kyuhyun ingin cepat-cepat mengakhiri hubungannya dengan Sooyoung namun dia tidak mau disebut sebagai pecundang hanya gara-gara dia kalah dipermainan truth or dare. “Sayang percayalah aku akan mengakhiri permaian ini dengan sangat indah.”

“Maksud oppa?”

“Kau tak perlu tahu.” Kyuhyun kemudian merengkuh tubuh Seohyun dalam pelukannya, mencobamenenangkan gadisnya.

Sementara itu tak jauh dari keberadaan sejoli itu ada seseorang yang tengah mengamati merekadengan lekat-lekat. “Kau kasihan sekali Youngi. Seharusnya kau tak mencintai namja brengsek macam Cho Kyuhyun.”

Dilain tempat kini Sooyoung tengah bercerita pada Yuri bahwa dia bahagia sekali menjadi kekasih kedua Cho Kyuhyun. “Yul, kau tahu tak bisa aku bayangkan bahwa sekarang aku adalah kekasih CHO KYUHYUN?”. Yuri hanya ikut senang tatkala dia diberi tahu bahwa sahabatnya itu pada akhirnya mendapatkan cinta yang selama ini dia damba-dambakan.

“Nde, aku juga ikut senang Youngi. Namun kau harus berhati-hati Kyuhyun itu namja seperti apa kau sendiri sudah tahu ‘kan?” . Yuri mencoba untuk tetap mengingatkan Sooyoung akan siapa Kyuhyun tersebut.

“Nde. Oh ya Yul aku duluan nde, aku ada janji dengan Kyuhyun oppa. Annyeong.”

“Anyyeong. Hati-hati Sooyoungi.”

Sooyoung saat ini tengah berada di mobinya yang dikendarai paman Han, supir pribadinya. “Kita akan kemana nona?” tanya paman Han yang masih belum tahu kemana arah seharusnya dia pergi.

“Namsan tower.” Sooyoung terus tersenyum disepanjang perjalanannya menuju Namsa. Dia sangat bahagia sekali, saat tadi bersama Yuri dia mendapat pesan dari Kyuhyun bahwa Kyuhyun mengajaknya kencan di Namsan Tower.

Sesampainya di tempat yng dimaksud Sooyoung perlahan turun dari mobilnya. “Paman nanti kau tak usah menjemputku, aku akan pulang bersama temanku.”

“Nde.”. Paman Han kemudian melajukan mobilnya meninggalkan Sooyoung yang kini berjalan menuju salah satu kedai yang berada di dekat Namsan tower.

“Oppa” sapa Sooyoung yang kini sudah bersama Kyuhyun. “Maaf aku baru datang” ucap Sooyoung penuh sesal.

“Gwechana. Kau mau pesan apa?” tanya Kyuhyun yang sudah siap-siap memesan sesuatu untuk Sooyoung.

“Aku tak lapar oppa. Bagaimana kalau kita langsung jalan-jalan saja?” tawar Sooyoung.

Setelah mendengan penuturan Sooyoung, Kyuhyun meletakkan buku menu yang tadi dia pegang. “Baiklah, ayo kita mulai kencan kita ini.”

Kyuhyun dan Sooyoung kemudian ke luar dari kedai dan berjalan menuju toko yang menjual kunci dan gembok.

“Berapa harganya?” Tanya Kyuhyun pada pedangang di toko tersebut.

“25 won”

Kemudian Kyuhyun membayar sepasang gembok yang berukirkan burung merpati yang tengah terbang. Setelah selesai membayar Kyuhyun dan Sooyoung berjalan menuju Namsan Tower. Saat dipertengahan jalan mereka tak sengaja melihat sepaang suami istri yang sudah lanjut usia berjalan jalan di Namsan. “Suatu saat nanti aku ingin seperti mereka.” Celetuk Sooyoung seraya menunjuk pasangan sepuh tadi. Kyuhyun tiba-tiba menghentikan langkahnya tatkla Sooyoung menyelesikan perkataan barusan. “Ada apa oppa?” Sooyoung mulai heran dengan perubahan ekspresi Kyuhyun.

Setelah bisa mengontrol diri kemudian Kyuhyun menatap Sooyoung dengan sangat manis. “Tak apa-apa Youngi, aku hanya berharap kita jauh lebih romantis ketimbang sepasang sepuh tadi.” Bohong Kyuhyun. Sebenarnya entah perasaan apa yang membuat Kyuhyun nyaman berada di samping Sooyoung.

Kyuhyun dan Sooyoung melanjutkan perjalanan menuju Namsan Tower. Sesampainya di sana mereka mengeluarkan gembok masing masing dan menulis sesuatu yang diselipkan sebelum gembok di pasang di tempat yang tersedia di sana.

Semoga cinta kita abadi dan hanya maut yang akan memisahkan kita Kyuhyun oppa __ Tulis Sooyoung.

? __ Tulis Kyuhyun

Setelah selesai menulis di kertas masing-masing Kyuhyun dan Sooyoung akhirnya mengeklik gembok tersebut.

“Semoga cinta kita abadi.”

@@@

Hari ini Sooyoung diantar pulang oleh Kyuhyun.

“Oppa tak mampir?” tanya Sooyoung tatkala dia sudah turun dari mobil Kyuhyun.

“Tidak usah. Aku masih harus bertemu dengan teman-temanku.”

“Baiklah.”

Saat hendak akan melangkah menuju pintu gerbang rumahnya Sooyoung dipanggil Kyuhyun. “Youngi kemari sebentar!” Perintah Kyuhyun yang tiba-tiba keluar dari mobilnya.

Mendengar namanya dipanggil Sooyoung membalikkan tubuh dan berjalan menuju Kyuhyun. “Ada yang tertinggal oppa?” Sebab Sooyoung merasa barangnya tak ada yang tertinggal di mobil Kyuhyun.

“Ada.”

CHU

Sebelum sempat menanyakan apa yang tertinggal Kyuhyun tiba-tiba mencium pipi Sooyoung. Dan hal itu membuat kedua pipinya memerah. “Masuk sana Youngi, nanti orangtuamu cemas.” Perintah Kyuhyun yang berhasil membawa Sooyoung ke kehidupan nyata.

“Nde.” Dengan perasan yang masih tidak karuan Sooyoung berjalan menuju rumahnya.

Sementara Kyuhyun yang masih bersandar di mobilnya hanya menyeringai setan. “Kena kau Choi Sooyoung, kau itu sangat mudah ditipu.”

Tak selang berapa lama Kyuhyun-pun meninggalkan kediaman Choi Sooyoung. Di seberang  jalan dekat rumah Sooyoung dimana Kyuhyun tak menyadari siapa yang tadi mengamatinya kini orang tersebut tengah bahagia. “Aku berharap apa yang aku lakukan bisa membuatmu bahagia.”

Sekitar 50 menit adalah waktu yang saat ini dibutuhkan Kyuhyun untuk sampai di basecamp flower boys. Sesampainya di sana dia baru melihat Changmin seorang. “Dimana teman-teman yang lain.” Ucap Kyuhyun seraya mendudukkan tubuhnya di sofa yang tersedia di sana.

“Mereka sedang mengikuti ekskul masing-masing Kyu. Hanya aku yang memilki jadwal kosong.”. “Ngomong-ngomong kau dari mana saja?” tanya Changmin heran sebab saat ini dia melihat Kyuhyun tampak tersenyum puas.

“Aku baru saja kencan.”

“Dengan siapa?” tanya Changmin penasaran. “Seohyun? Sooyoung?” sela Changmin padahal Kyuhyun belum sempat menjawab pertanyaannnya.

Dengan rasa malasnya karena tiba-tiba Changmin membuat moodnya down Kyuhyun hanya menjawab pendek. “Sooyoung.”

“Woah, aku tak percaya Sooyoung berhasil membuatmu sebahagia ini. Sebelumnya aku hanya melihat kau biasa-biasa saja saat berkencan dengan Seohyun.” Jelas panjang lebar dari Changmin yang heran dengan kelakuan Kyuhyun.

Dengan senyum setannya Kyuhyun mulai menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar para dasboar sofa. “Karena aku bisa memainkan hati gadis itu jadi aku sangat senang sekali.”

“Mwo??” terdengar teriakan yang memekakkan telinga yang terdengar dari arah pintu masuk basecamp. “Kau hanya bercanda ‘kan Cho Kyuhyun?” ucap namja bernama Lee Donghae yang masih belum percaya dengan apa yang baru saja ia dengar.

“Aku tidak bercanda tuan Lee. Aku sangat bahagia tatkalat dengan sentuhan sedikit saja dia sudah jatuh kepelukanku.” Kyuhyun tak menyadari perubahan wajah Donghae yang tadi terkejut kini menjadi marah.

“Sebaiknya kau cepat mengakhiri hubungan ini Kyu. Kau tahu hukum karma masih berlaku, rubahlah sifatmu sebelum kau menyesal.” Donghae melenggos meninggalkan Changmin dan Kyuhyun yang masih tak percaya dengan apa yang mereka dengar dari Donghae barusan.

“Ada apa dengan anak itu?” tanya Changmin yang masih bertanya-tanya.

“Mungkin dia iri padaku,” ucap Kyuhyun acuh tak acuh. “Changmin-ah mari minum tak usah kau hiraukan ucapan Donghae tadi.” Kyuhyun kemudian menyodorkan minuman dingin pada Changmin yang masih duduk melamunkan apa yang di ucapkan Donghae.

“Gomawo Kyu.” Changmin meneguk minuman yang diberikan Kyuhyun dengan perasaan yang masih mengganjal di hatinya.

Sebenarnya apa yang ingin disampaikan Donghae?

 

TBC Lanjutkan membaca “Love, Hate #2”

Diposkan pada Tak Berkategori

Biografi Imam Mazhab

Biografi 4 Imam Mazhab

Oleh: Sri Sayekti 15812553

 

  • Imam Abu Hanifah

Imam Abu Hanifah merupakan pendiri Mazhab Hanafi, yang memiliki nama lengkap Abu Hanifah An-Nukman bin Tsabit bin Zufi’at at-Tamimi. Beliau lahir di Kufah pada tahun 80 H/699 M, pada masa pemerintahan Al-Qalid bin Abdul Malik. Abu Hanifah menghabiskan masa kecil dan tumbuh menjadi dewasa di Kufah. Sejak masa kanak-kanak, beliau telah mengkaji dan menghafal Al Qur’an. Dalam memperdalam pengetahuan tentang Al Qu’ran beliau telah berguru kepada Imam Asin, seorang ulama terkenal pada masa itu.

Selain memperdalam Al Qur’an, beliau juga aktif mempelajari ilmu fiqih (ilmu-ilmu tentang hukum Islam). Dalam hal ini beliau berguru kepada Anas bin Malik, Abdullah bin Aufa, Abu Tufail Amir dan lain sebagainya. Dari mereka inilah, beliau juga mendalami ilmu hadits.

Abu Hanifah juga dikenal sebagai orang yang sangat tekun dalam mempelajari ilmu. Sebagai gambaran beliau pernah belajar fiqih kepada ulama yang paling terpandang pada masa itu yakni Humad bin Abu Sulaiman, tidak kurang dari 18 tahun lamanya. Setelah wafat gurunya, Imam Abu Hanifah mulai mengajar di banyak Majlis Ilmu di Kufah.

Sepuluh tahun sepeninggal gurunya, yakni pada tahun 130 H, Imam Abu Hanifah pergi meninggalkan Kufah menuju Makkah. Beliau tinggal beberapa tahun lamanya di sana, dan di tempat itulah beliau bertemu dengan salah seorang murid Abdullah bin Abbas r.a.

Semasa hidupnya, Imam Abu Hanifah dikenal sebagai seorang yang sangat dalam ilmunya, ahli zuhud, sangat tawadhu’, dan sangat teguh memegang ajaran agama. Beliau tidak tertarik kepada jabatan-jabatan resmi kenegaraan, sehingga beliau pernah menolak tawaran sebagai Hakim (Qadhi) yang ditawarkan oleh Al-Mansur. Konon, karena penolakan itulah beliau dipenjarakan hingga akhir hayatnya.

Imam Abu Hanifah wafat pada tahun 150 H/767 M, pada usia 70 tahun. Beliau dimakamkan di pemakaman Khizra. Pada tahun 450 H/1066 M, didirikanlah sebuah sekolah yang diberi nama Jami’ Abu Hanifah.

Sepeninggalan beliau, ajaran agama dan ilmunya tetap tersebar melalui murid-muridnya yang cukup banyak. Diantaranya: Abu Yusuf, Abdullah bin Mubarak, Waki’ bin Jarah, Ibnu Hasan Al-Syaibani, dan lain-lain. Sedangkan kitab karya Imam Abu Hanifah antara lain Al-Musuan, Al-Makharij dan fiqih Akbar (kitab fiqih yang lengkap).

  •  Imam Malik bin Anas

Imam Malik merupakan pendiri Mazhab Maliki, yang memiliki nama lengkap Malik bin Anas bin Abu Amir. Beliau lahir pada tahun 93 H/712 M di Madinah. Pada perkembangan selanjutnya umat islam lebih mengenal dengan sebutan Imam Malik.

Imam Malik berguru pada ulama-ulama Madinah, dan yang menjadi guru pertamanya ialah Abdur Rahman bin Hurmuz. Beliau juga pernah berguru kepada Nafi’ Maulana Ibnu Umar dan Ibnu Syihab Az Zuhri. Sedangkan gurunya dalam bidang fiqih ialah Rabi’ah bin Abdur Rahman.

Guru-guru dan murid-muridnya mengakui bahwa beliau adalah seorang tokoh dalam bidang hadits yang sangat terpercaya riwayatnya.

Imam Malik adalah seorang imam negeri Hijaz, bahkan tokohnya semua manusia dalam bidang fiqih dan hadits. Dan merupakan suatu kebanggan baginya bahwa Imam Syafi’i sendiri termasuk salah seorang muridnya dan menjadi salah satu imam mazhab.

Imam Malik dikenal memiliki daya ingat yang sangat kuat. Pernah, beliau mendengar tiga puluh satu hadits dari Ibn Syihab tanpa menuliskannya. Dan ketika beliau disuruh mengulang seluruh hadits tersebut, tak satupun yang terlupakan. Imam Malik benar-benar mengasah ketajaman daya ingatannya, terlebih lagi karena pada masa itu belum ada kumpulan hadits secara tertulis.

Imam Malik wafat pada usia 86 tahun. Namun demikian, mazhab Maliki tersebar luas dan banyak dianut di seluruh penjuru dunia. Imam Malik pernah menulis kitab yang berjudul Al-Muwaththa’.

  • Imam Syafi’i

Imam Syafi’i merupakan pendiri Mazhab Syafi’i, nama lengkap beliau ialah Muhammad bin Idris Asy Syafi’i Al-Quraisyi. Beliau dilahirkan di Ghazzah, pada tahun 150 H, bertepatan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah.

Meski dilahirkan dalam keadaan yatim dan dalam keadaan miskin, tidak membuat beliau merasa rendah diri apalagi malas. Sebaliknya, beliau bahkan giat mempelajari hadits dari ulama-ulama hadits yang banyak terdapat di Makkah. Pada usianya yang masih kecil, beliau juga telah hafal Al Qur’an.

Pada usia yang ke 20 tahun, beliau meninggalkan Makkah untuk mempelajari ilmu Fiqih dari Imam Malik. Merasa masih harus memperdalam pengetahuannya, beliau kemudian pergi ke Iraq, sekali lagi mempelajari Fiqih dari murid Imam Abu Hanifah yang masih ada. Dalam perantauannya beliau sempat mengunjungi Persia dan tempat-tempat lainnya.

Setelah wafatnya Imam Malik, Imam Syafi’i kemudian pergi ke Yaman, menetap dan mengajarkan ilmu di sana, bersama Harun Al-Rasyid, kemudian beliau diminta pergi ke Baghdad. Imam Syafi’I memenuhi undangan tersebut. Sejak saat itu beliau dikenal secara lebih luas, dan banyak orang belajar kepadanya.

Tak lama setelah itu, Imam Syafi’i kembali ke Makkah, dan mengajar rombongan Jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru. Melalui mereka inilah, mazhab Syafi’I menjadi tersebar luas ke seluruh dunia.

Pada tahun 198 H, beliau pergi ke Mesir. Beliau mengajar di Masjid Amru bin As. Beliau juga menulis kitab Al-Um, Amali Kubra, Kitab Risalah, Ushul Fiqh, dan memperkenalkan Qaul Jadid sebagai mazhab baru. Adapun dalam hal menyusun kitab Ushul Fiqh, Imam Syafi’i dikenal sebagai orang pertama yang mempelopori penulisan dalam bidang tersebut.

Di Mesir inilah beliau wafat. Murid-murid beliau diantaranya : Muhammad bin Abdullah bin Al-Hakam, Abu Ibrahim bin Ismail bin Yahya Al-Muzani, Abu Yaqub Yusuf bin Yahya Al-Buwaiti, dan lain sebagainya.

  • Imam Ahmad bin Hanbal

Ahmad bin Hanbal adalah pendiri mazhab Hanbali dengan nama lengkap Al Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal Azzdahili Assyaibani. Beliau dilahirkan di Bagdad pada tahun 164 H.

Ahmad bin Hanbal adalah seorang imam yang banyak berkunjung ke berbagai negara untuk mencari ilmu pengetahuan. Kota-kota yang pernah dikunjungi ialah Siria, Hijaz, Yaman, Kufah dan Basrah. Dengan usaha yang tak kenal lelah beliau dapat menghimpun sejumlah 40.000 hadits dalam kitab Musnadnya.

Ahmad bin Hanbal terkenal seorang yang ahli dalam bidang hadits, sehingga ada segolongan ahli yang memasukkannya sebagai ahli hadits bukan termasuk gologan imam mujtahidin.

Pada mulanya beliau adalah pengikut mazhab gurunya, Imam Syafi’i, tetapi setelah beliau merasa mampu berijtihad sendiri, maka dia melepaskan dirinya dari ikatan mazhab gurunya tersebut, untuk selanjutnya berijtihad dan membentuk mazhab sendiri.

Sebagai induk bagi mazhabnya, beliau telah menulis kitab Al Musnad. Kitab tersebut telah mendapat sambutan yang besar dari ulama-ulama semua mazhab di luar mazhabnya sendiri.

 

Daftar Pustaka

Al-Mansur, Asep Saifuddin. 1984. Kedudukan Mazhab dalam Syariat Islam. Jakarta: PUSTAKA AL HUSNA.

Mughniyah, Muhammad Jawad. Alfiqhu ‘ala al madzahib al Khamsa atau Fiqih Lima Mazhab. Terj. Masyakur A. B. & Idrus al Khaff. 1992. Jakarta: Basrie Press.