Love, Truth & Destiny
Cast
- Choi Sooyoung
- Cho Kyuhyun
- etc
Genre
Teenager, Adventure.
Length
Series #1
© Vibra S.
Desclaimer : my imagination & just for fun
Awas typo dimana-mana !!
- Sampai kapanpun manusia serigala dan vampir tak akan pernah bersatu. Namun sebuah kesalahan membuat mereka menjadi sepasang suami istri yang saling membenci.
Vibra Sayekty present
BRUKKK
Sesampainya di rumah, Kyuhyun menghempaskan tubuhnya dengan kasar. Dia sangat benar-benar kesal dengan apa yang terjadi pada hari ini.
“Kyu kau kenapa?” tanya sang ibu yang kini tengah duduk disamping anaknya.
“Ibu tadi aku bertemu dengan musuh kita”
“Apa maksudmu?” Nyonya Cho benar-benar tak tahu apa maksud dari perkataan sang putra.
“Manusia serigala. Salah satu anggota dari bangsa mereka berkuliah di kampusku” jawab Kyuhyun seraya menatap wajah sang ibu.
“Kau tak bercanda ‘kan Kyu?” Tanya nyonya Cho memastikan.
“Aku sungguh-sungguh ibu. Tadi aku sempat melihat matanya. Saat dia bertemu pandang denganku matanya berubah merah dan bau manusia serigala tercium di sana”. “Ini benar-benar membuatku pusing ibu. Bertahun-tahun aku menutupi jati diriku” ucap Kyuhyun frustasi. “Dimana ayah?” tanya Kyuhyun saat dia mengedarkan pandangannya, namun tak ditemui sosok sang ayah.
“Ayahmu masih di kantor. Kau harus hati-hati sayang. Mendengar dari ceritamu ibu jadi khawatir kau masih berkuliah di Kyunghee. Apa perlu kau pindah kampus?” Nyonya Cho berusaha mencari solusi untuk sang anak.
“Anniyo. Aku sudah nyaman kuliah di Kyunghee. Lagi pula ibu sudah tahu ‘kan aku memiliki kekasih di sana” . “Akan sangat aneh jika aku tiba-tiba keluar dari kampus. Lagi pula aku ‘kan salah satu mahasiswa terpandai di sana” ucap Kyuhyun menyombongkan.
“Nde. Dan kau menuruni kepintaran dari ibumu” ucap nyonya Cho tak mau kalah.
“Bu, aku mau mandi dulu.” Kyuhyun mulai meninggalkan sofa di ruang keluarga dan berjalan menuju kamarnya yang terletak di lantai dua.
“Jangan lupa nanti sehabis mandi kau harus makan” ucap nyonya Cho yang masih duduk di sofa.
“Nde”
Kediaman keluarga Cho terletak di distrik Gangnam. Seperti rumah-rumah chaebol pada umumnya, rumah keluarga Cho di penuhi barang-barang mewah seperti guci yang di impor dari China, lukisan sang maestro Leonardo Da Vinchi, porselian seharga jutaan won yang dikirim langsung dari Eropa. Tak hanya itu bangunan kediaman keluarga Cho di rancang langsung oleh arsitrektur Yunani yang katanya masih keturunan Dewa Zeus.
Kekayaan keluarga Cho didapat dari usaha keluarga yang turun temurun diwariskan. Keluarga Cho adalah pemilik Cho Company yang memiliki usaha dibidang asuransi, properti, brand kosmetik, dan otomotif. Cho Kyuhyun merupakan anak kedua dari pasangan Cho Younghwan dan Kim Hanna. Sedangkan anak pertama dari keluarga Cho ini bernama Cho Ahra yang meninggal ditangan musuh mereka “manusia serigala”.
Setelah memasuki kamarnya, yang dilakukan Kyuhyun adalah bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Hari ini dia benar-benar lelah. Dengan berendam mungkin penat di tubuhnya akan sedikit berkurang. “Choi Sooyoung” ucap Kyuhyun lirih sebelum dia memasukkan tubuhnya ke bathup yang sudah dipenuhi air hangat. Saat memasukkan tubuhnya ke bak mandi yang dirasakan Kyuhyun adalah hangat. Sensasi dari air hangat benar-benar luar biasa. Kini Kyuhyun mulai merasa rileks.
Acara mandi selesai. Setelah berganti baju Kyuhyun buru-buru ke ruang makan karena dari tadi dia belum juga makan. Sesampainya di meja makan yang dilihat Kyuhyun adalah masakan yang dimasak ibunya kali ini benar-benar menggairahkan apalagi terdapat sejumlah kantong darah yang membuat Kyuhyun benar-benar kehausan. “Ibu tahu kau benar-benar lelah. Maka dari itu ibu menyiapkan minuman khusus untukmu 5 kantong” ucap nyonya Cho seraya meletakkan kantong-kantong tersebut di hadapan Kyuhyun.
“Terima kasih ibu” ucap Kyuhyun setulus hati.
“Nde, putraku”
@@@
Siwon dan Sooyoung memasuki rumahnya dengan masam. Tak pernah terpikir oleh mereka bahwa dengan masuknya Sooyoung ke bangku kuliah mereka malah bertemu musuh mereka.
“Selamat datang tuan, nona” ucap bibi Han yang menyambut Siwon dan Sooyoung.
“Annyeong bibi” ucap Sooyoung yang langsung mendudukkan tubuhnya di sofa yang terletak tak jauh dari ruang tamu.
“Ada yang bisa saya bantu nona?” Tanya bibi Han—satu-satunya pembantu di rumah tersebut.
“Tolong ambilkan kami minuman” jawab Siwon yang kini sama-sama duduk di sofa ruang keluarga.
“Nde.” Bibi Han terus melangkah menuju dapur yang terletak dibalik tembok yang tak jauh dari Sooyoung saat ini. Sesampainya di sana dia mengambil beberapa kantong darah segar yang tersimpai di lemari pendingin.
“Silahkan tuan nona” ucap bibi Han yang kini meletakkan kantong darah satu persatu dihadapan Siwon dan Sooyoung. Sebelum Siwon dan Sooyoung meminum darah tersebut bibi Han terlebih dahulu menuangkan darah tersebut di gelas cantik yang berada di hadapan Siwon dan Sooyoung. Setelah tugasnya selesai bibi Han meninggalkan Siwon dan Sooyoung, mereka tidak suka diganggu.
“Gomawo bibi.” Sooyoung meminum darah tersebut sampai tidak ada sisa.
Siwon hanya mendecih pelan saat melihat tingkah adiknya tersebut. Setelah itu dia juga meminum minumannya tanpa sisa. “Youngie tak ku sangka aku akan sehaus ini” ucap Siwon setelah menghabiskan minumannya.
“Nde.”. “Oppa apa ada masalah dengan perusahaan?” tanya Sooyoung mengalihkan pembicaraan.
“Tidak ada”. “Memangnya kenapa?” tanya Siwon panasaran dengan pertanyaan sang adik.
“Semakin hari kau semakin tua saja.” Sooyoung hanya tertawa setelah menyelesaikan ucapannya.
“Yakk. Aku ini tampan, kau tahu bahkan seluruh karyawanku terpesona saat aku melewati mereka” ucap Siwon bangga.
“Nde.. Oppa mengenai manusia vampir— “ Sooyoung tidak melanjutkan perkataannya melainkan kini dia tengah berpikir sesuatu.
“Youngie…Sooyoungie..” ucap Siwon yang kini mengguncang tubuh adiknya.
“Eum. Adakah sesuatu yang bisa me..membuat kita tidak berurusan dengan mereka?” tanya Sooyoung pada akhirnya.
“Heuh.” Siwon hanya mengambil nafas panjang. “Asalkan kita tak saling mengganggu kita tidak akan saling menyerang.” “Aku berharap tidak ada lagi pertarungan antara manusia vampir dan manusia serigala sebab pertarungan hanya akan meninggalkan luka bagi yang selamat. Dulu ayah dan ibu bertarung mati-matian saat menjaga kita. Saat itu aku berusia 30 tahun dan kau masih 15 tahun. Bertepatan bulan purnama perang itu pecah akibat pergesekan kekuasaan antar dua bangsa.” Siwon kemudian menatap lekat-lekat sang adik. “Aku tak mau kehilanganmu Sooyoung, kau satu-satunya keluargaku meski kita masih memiliki famili di daerah lain.”
“Aku juga tidak ingin kehilangganmu oppa” ucap Sooyoung seraya melesakkan kepalanya di dada bidang sang kakak.
“Cha. Kau harus mandi hari sudah mulai sore” Siwon melepaskan pelukannya.
“Nde.” Sooyoung melangkah dengan riang menuju kamarnya yang terletak di lantai 2.
Kamar Sooyoung terletak di paling ujung lantai 2 dengan balkon menghadap timur. Dia sangat menyukai balkon tersebut sebab saat membuka jendela yang terlihat adalah pemandangan eksotis kota Seoul. Selain itu arahnya pun sangat tepat yaitu menghadap matahari terbit jadi Sooyoung tak perlu khawatir kesiangan.
Sesampainya dikamar Sooyoung bergegas mandi dan ganti pakaian. Jam dikamarnya kini sudah menunjukkan pukul 4 sore. Kali ini Sooyoung memilih kaus v neck dan celana jeans panjang untuk digunakan.
TappTapp
Terdengar suara langkah seseorang menuruni tangga di kediaman Choi. “Kau sudah dari tadi menungguku oppa?” tanya Sooyoung yang kini sudah sampai di lantai dasar.
“Belum. Baru sekitar 5 detik yang lalu. Ayo makan bibi Han sepertinya sudah menyipankan makanan yang lezat untuk kita.”
“Ayo” Sooyoung menerima ajakan kakaknya dan menggandeng lengan sang kakak menuju ruang makan. Sesampainya di sana Sooyoung melihat berbagai macam makanan yang menggugah selera.
“Gomawo bibi” ucap Sooyoung seraya duduk di kursinya.
“Cheonma nona.”
@@@
Malam sudah menyapa kota Seoul, saat ini Kyuhyun tangah fokus mengerjakan tugas-tugasnya di kampus.
TOKKK…….TOKKK
Terdengar suara ketukan pintu yang berhasil memalingkan Kyuhyun dari tugas-tugasnya.
“Sayang, makan malam sudah siap”. Teriak nyonya Cho di balik pintu sang putra.
“Nde. Aku sebentar lagi menyusul ibu” teriak Kyuhyun yang saat ini tengah merapikan tugas-tugasnya.
Setelah mendengar putranya akan menyusul untuk makan malam nyonya Cho melangkahkan kaki menuju ruang makan yang tampak sepi sebab tuan Cho kini belum pulang dari kantornya.
Di hadapan nyonya Cho kini terhidang makan yang sangat menggairahkan yakni sup kaki babi, daging pilihan yang masih setengah matang dan beberapa buah sebagai pelengkap. Tak lama setelah nyonya Cho duduk putranya—Kyuhyun kini juga telah turun dan duduk di seberang ibunya.
Tapp..tapp
Terdengar suara langkah yang berhasil mengalihkan pandangan Kyuhyun dari hidangan di hadapannya. “Ayah?” ucap Kyuhyun yang setengah kaget dengan kedatangan sang ayah.
“Kalian makan tak menungguku?” tanya tuan Cho yang kini sudah mendudukkan tubuhnya di atas kursi yang biasa ia duduki.
“Aku kira kau akan pulang terlambat yeobo”. Nyonya Cho kini tengah menuangkan minuman ke gelas tuan Cho.
“Bagaimana kuliahmu Kyu?” tanya tuan Cho di sela makan malamnya.
“Eum, biasa saja tadi… aku bertemu musuh kita.” Ucapan Kyuhyun berhasil membuat gerakan tangan tuan Cho terhenti.
“Apa maksudmu?”. Tuan Cho bingung dengan ucapan sang putra yang menurutnya ambigu.
“Nanti dilanjut lagi. Kita makan malam dulu.” Ucap nyonya Cho mengintrupsi Kyuhyun untuk melanjutkan ucapannya.
Setelah percakapan itu, heninglah yang menghiasi suasana makan malam keluarga Cho.
Nyonya Cho dan Kyuhyun kini tengah berduduk santai di ruang keluarga yang terletak di pusat rumah tersebut. “Kyu lanjutkan ceritamu tadi” ucap tuan Cho yang kini duduk di samping Cho Hanna—isterinya.
“Tadi aku bertemu manusia serigala di kampus.”
“Kau yakin dia manusia serigala Kyu?” tanya tuan Cho memastikan sebab dia tak mau gegabah menarik kesimpulan.
“Aku sangat yakin ayah. Saat aku beradu pandang dengan dia, matanya berubah warna menjadi merah menyala dan tercium bau manusia serigala di sekitarnya. Aku tak mungkin salah meskipun bertahun-tahun aku tak bertemu dengan manusia serigala.”
“Heuh”. Tuan Cho menghela nafas panjang. “Ayah harap tidak ada pertaruang lagi diantara bangsa kita dan bangsa mereka. Sudah cukup kakakmu yang menjadi korban untuk pertarungan 100 tahun lalu.”
Bukankah setiap 100 tahun sekali akan terjadi pertarungan dahsyat antara bangsa serigala dan bangsa vampir? Lalu berhasilkah kedua bangsa tersebut menahan diri untuk tidak saling bertarung?
TBC